Biaya Produksi Film Capai Miliaran Rupiah, Joko Anwar: Persentase Bisa Sekitar 10 Persen Dari Biaya Produksi Sebelum Wabah

Sorotan24.com, Jakarta – Pandemic Covid-19 telah berlangsung lebih dari setengah tahun. Wabah dari Wuhan ini menyebabkan dampak yang cukup luar biasa bagi beberapa industri lainnya, tak terkecuali dalam industri perfilman. Joko Anwar selaku Sutradara, menyebutkan biaya produksi sebuah film saat wabah Covid-19 naik hingga miliaran rupiah.

“Kami berhenti syuting di awal Maret akibat pandemi Covid-19. Seharusnya syuting dimulai April 2020, tapi karena wabah jadwal mesti dikoreksi,” beber Joko Anwar, dikutip dari liputan6.com, Rabu (2/9/2020).

 

Joko Anwar menjelaskan proses syuting dikala pandemic virus corona memakan cukup banyak biaya proses produksi lebih panjang. Joko Anwar dan tim memulai persiapan dan kerja kolektif di lokasi syuting dengan menerapkan standar protokol kesehatan.

“Misalnya, melakukan tes secara berkala dua minggu sekali selama syuting. Jam kerja biasanya 16-17 jam kini menjadi 14-15 jam saja,” Joko Anwar menerangkan

Kebijakan tersebut secara otomatis membuat jumlah hari proses pembuatan film bertambah dan berdampak pada pembengkakan biaya produksi. Menurut Joko Anwar, kenaikan biaya produksi yang diakibatkan pandemic cukup bervariasi.

“Dari ratusan juta sampai miliaran rupiah. Jika dikonversi dalam persentase bisa sekitar 10 persen dari biaya produksi sebelum wabah. Makanya untuk adegan yang melibatkan banyak orang atau kru harus ada solusi kreatif. Harus ada penyesuaian adegan tanpa harus memudarkan impact.” ujar Joko Anwar.

Joko Anwar membocorkan jadwal syuting film Virgo yang dibintangi Adhisty Zara dan Sri Asih yang dibintangi oleh Pevita Pearce di garis depan. Jadwal syuting keduanya akan ditunda hingga tahun depan akibat pandemic Covid-19.

 “Virgo dan Sri Asih digeser ke tahun depan,” kata Joko Anwar.

Leave a Reply

Your email address will not be published.