Sorotan24.com, Indonesia – Berita soal atap tribun Formula E Ancol yang roboh saat ini jadi perbincangan masyarakat dan penyebabnya pun banyak dicari. Padahal, perhelatan Formula E ini akan digelar pada bulan Juni 2022 mendatang. Bagaimana bisa terjadi? Apa kronologinya? Apa penyebabnya? Mari Simak Informasi Berikut Ini!
Diketahui, pada hari Jumat (27/5/2022) malam, atap tribun Formula E Ancol, Jakarta Utara, roboh usai beredar fotonya di media sosial. Kabar itu dibenarkan oleh Ahmad Sahroni selaku Ketua Komite Penyelenggara Formula E Jakarta.
Ahmad Sahroni menyampaikan bahwa atap tribun roboh itu disebabkan oleh angin kencang pada pertengahan malam.
Dilansir dari Suara.com, berikut merupakan fakta-fakta terjadinya atap Formula E Ancol roboh :
1. Atap Roboh Terjadi pada Pukul 11 Malam
Ahmad Sahroni menyampaikan bahwa atap Formula E Ancol, Jakarta Utara roboh usai diterjang badai, angin kencang serta hujan deras pada hari Jumat (28/5/2022) Malam.
2. Tiang Tenda yang Kurang Kuat
Selain diakibatkan oleh badai dan hujan yang deras, pemicu lainnya disebabkan karena tiang penyangga tenda yang kurang kuat. Tiang penyangga nantinya akan lebih diperkuat saat proses perbaikan.
Baca Juga : Alex Marquez Membocorkan Keputusan Marc Marquez Melakukan Operasi
3. Diperbaiki Keesokan Harinya
Ahmad Sahroni juga menyampaikan, perbaikan akan dilakukan keesokan harinya. Evaluasi juga dilakukan usai peristiwa tersebut terjadi. Agar kejadian ini tidak terulang kembali di kemudian hari.
4. Tenda VIP dan VVIP Aman
Meskipun atap tribun penonton roboh, Ahmad Sahroni juga menambahkan bahwa tenda untuk VIP dan VVIP masih aman tidak ada kerusakan atau apapun.
5. Polisi Menemui Kontraktor Tribun Sirkuit Formula E Ancol
Atas terjadinya peristiwa tersebut, Kapolsek Pademangan yaknil Kompol Happy Saputra akan mendatangi kontraktor pembangunan atap Formula E Ancol di lokasi kejadian.
6. Tidak Memakan Korban Jiwa
Kejadian atap tribun yang roboh ini tidak memakan korban jiwa. Namun, terdapat kerugian materi akibat atap tribun itu roboh. Kerugian yang dialami mencapai puluhan juta bahkan hingga ratusan juta.
