Jika pada umumnya konser dimeriahkan oleh teriakan dan tepuk tangan penonton, dalam konser ini penonton memeriahkan acara dengan menyalakan lampu serta membunyikan klakson mobil yang menambah suasana meriah konser tersebut.
“Konsep ini menjaga keamanan dan rasa nyaman setiap penonton untuk tetap bisa menonton konser di dalam mobil. Drive-in concert merupakan konser yang menerapkan protokol kesehatan dan jaga jarak (physical distancing) di tengah pandemi Covid-19. Melalui konsep ini mobil digunakan sebagai sarana media untuk menonton tentunya“ ujar Tika.
Tika Sari selaku Public Relations SCH ini juga mengungkapkan bahwa konser ini untuk diupayakan untuk menghidupkan kembali industri event dan pariwisata. Karena sudah selama 6 bulan terakhir ini, Yogyakarta terbatasi sarana hiburan pertujukan seninya.
Seperti protokol kesehatan pada umumnya, sebelum memasuki area konser para penonton diwajibkan mengenakan masker, memiliki suhu tidak lebih dari 37,3 derajat celcius serta menggunakan hand sanitizer. Mobil yang digunakan juga tak luput dari penyemprotan disinfektan.
Diketahui konser ini juga dilengkapi sarana dan pelayanan yang mumpuni. Seperti layar LED yang cukup besar, teknologi audio output yang menggunakan frekuensi radio hingga pelayanan penonton yang cukup bagus. Penonton yang hadir juga dibatasi dengan maksimal 150 mobil, yang setiap mobilnya terdapat maksimal 4 orang penumpang.