Kenapa Utsman Bin Affan dijuluki Dzun Nurain? Berikut Kisahnya

dzun nurain-1

Sorotan24.com, Indonesia – Di antara sekian banyak sahabat Nabi SAW, hanya Utsman bin Affan yang mendapat gelar dzun nurain. Dzun nurain berarti seseorang yang memiliki dua cahaya. Menurut Al-Mahlab bin Abi Shafrah, gelar dzun nurain diberikan kepada Utsman karena menikahi dua putri Nabi Muhammad, Ruqayyah dan Ummi Kultsum. Dikatakan bahwa hanya Utsman yang diberi gelar ini. Gelar ini dianugerahkan oleh Nabi Muhammad atas kemauannya sendiri. Lantas bagaimana kisahnya? Yuk simak penjelasan berikut ini.

 

Baca Juga : Bulan Dzulqa’dah Jatuh pada 1 Juni 2022, Apa Keutamaanya?

 

Sejarah Utsman Bin Affan Mendapat Gelar Dzun Nurain

dzun nurain-2
(Sumber : freepik.com)

Mengutip dari kitab Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu, karya Abdul Syakur, Utsman bin Affan menikah dengan Ruqayyah setelah Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad. Namun, pernikahan mereka tidak berlangsung lama. Tidak lama setelah mereka berdua pindah ke Madinah, Ruqayyah jatuh sakit parah dan meninggal.

Utsman bin Affan yang sedang berduka datang ke rumah Nabi SAW. Saat itu, Umar bin Khattab juga mendatangi Nabi untuk menyampaikan keprihatinannya terhadap Abu Bakar dan Utsman yang enggan menikahi putrinya, Hafshah.

Saat itu Hafshah baru saja ditinggal suaminya, Khunais bin Hudzafah Al-Sahmi yang telah gugur di medan perang. Mendengar penuturan sahabatnya itu, Rasulullah SAW bersabda:

“Akan menikahi Hafshah, seseorang yang lebih baik daripada Utsman, sedangkan Utsman akan menikah dengan wanita yang lebih baik daripada Hafshah.” (HR. Bukhari).

Wanita dalam hadits ini ialah Ummi Kultsum. Ia adalah putri ketiga Nabi SAW dan inilah awal keputusan Nabi untuk menikahkannya dengan Utsman bin Affan.

Dari kejadian tersebut, Utsman mendapat gelar dzun nurain yang artinya pemilik dua cahaya. Dari gelar ini, Rasulullah seolah menggambarkan kedua putrinya sebagai cahaya.

Kemuliaan Akhlak Utsman Bin Affan

dzun nurain-3
(Sumber : freepik.com)

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah berkata, “Umatku yang paling penyayang pada sesamanya adalah Abu Bakar, yang paling keras dalam persoalan agama Allah adalah Umar, dan yang paling pemalu adalah Utsman.”

Sifat yang paling menonjol dalam diri utsman adalah rasa malu.

Malu adalah sifat baik yang menjauhkan seseorang dari sesuatu yang buruk dan mencegahnya dari melalaikan kewajibannya dan mendorong ketaatan dan menjauhi maksiat dan kejahatan. Rasa malu dapat mendorong pemiliknya untuk melakukan perbuatan baik dan menghindari hal-hal yang meragukan. Untuk semua pengertian tersebut, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa sallam pernah bersabda: “Malu itu baik semuanya”, “Malu hanya membawa kebaikan”

Ketika Rasulullah memerintahkan orang untuk berinfaq guna membantu mereka yang kekurangan perbekalan dan kendaraan bagi pasukan, ia merasa malu untuk menyimpan uangnya untuk dirinya sendiri.

Begitu pula ketika diangkat menjadi khalifah, rasa malunya semakin tumbuh dan semakin terasa, hingga menjadi sifat yang kuat dan gigih. Dia ketika memilih untuk mengangkat panglima perang atau gubernur wilayah dia memilih orang yang terbaik. Dia malu pada Allah SWT Jika dia mengangkat seseorang atas kaum muslimin padahal ada orang lain yang lebih baik darinya.

Sosok malu yang ada pada sosok Usman tidak seperti yang dibayangkan orang. Memang benar penjelasan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika menggambarkan sosok Utsman, beliau bersabda: “Umatku adalah yang paling benar dalam sifat malu ialah Utsman.”

Nah itulah kenapa utsman diberi gelar dzun nurain pemilik dua cahaya karena ia menikah dengan 2 putri Rasulullah SAW. Selain itu Utsman memiliki kemulian akhlak di dalam menjalani kehidupannya yakni rasa malu. Rasa malu yang dimiliki Utsman adalah sifat malu yang paling benar, karena dalam menjalani kehidupannya ia selalu memberikan yang terbaik untuk membantu umat Nabi Muhammad SAW dalam menyediakan kebutuhan mereka seperti berdakwah dan berperang.

 

Follow Us
Instagram
 | Twitter

Leave a Reply

Your email address will not be published.