Saat kasus Covid-19 Kembali naik banyak peredaran Obat Palsu, Berikut 4 Cara Mengenali Obat Palsu

Saat kasus Covid-19 Kembali naik banyak peredaran Obat Palsu, Berikut 4 Cara Mengenali Obat Palsu

Sorotan24.com, Indonesia – Saat Kasus Covid-19 kembali terjadi peningkatan yang cukup signifikan banyak masyarakat yang mencari obat alternative tanpa anjuran dokter yang mengakibatkan mereka tidak mengetahui apakah obat yang mereka konsumsi apakah asli atau palsu, Hal ini tentu dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab seperti pengedar obat ilegal untuk menjual karena permintaan obat yang sangat banyak. Untuk mengetahuinya, Sorotan24 akan memberi infomasi untuk mengenali obat palsu. Apa saja?

Obat palsu adalah
Saat kasus Covid-19 Kembali naik banyak peredaran Obat Palsu, Berikut 4 Cara Mengenali Obat Palsu
(Sumber : dok Kompas.com)
Menurut Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, obat palsu adalah obat yang dijual dengan memakai nama produk, tapi tidak mempunyai izin yang jelas. Ini bisa berlaku pada nama merek maupun produk generik, di mana identitas sumbernya disalahartikan dengan cara yang menunjukkan bahwa obat tersebut adalah produk yang disetujui secara asli.
Aspek yang disebut sebagai obat Palsu adalah
Saat kasus Covid-19 Kembali naik banyak peredaran Obat Palsu, Berikut 4 Cara Mengenali Obat Palsu
(Sumber : dok Kompas.com)
  • Obat yang tidak mengandung bahan aktif
  • Obat dengan bahan aktif, tapi dalam jumlah yang rendah atau dalam jumlah yang sangat berlebihan
  • Obat dengan bahan aktif yang berbeda atau tidak semestinya
  • Obat dengan kemasan palsu
Baca Juga : Profil Bos Oksigen Samator Arief Harsono yang dikabarkan Meninggal Terpapar Covid-19
Cara Mengenali Obat Palsu
Saat kasus Covid-19 Kembali naik banyak peredaran Obat Palsu, Berikut 4 Cara Mengenali Obat Palsu
(Sumber : dok Detik.com)
  • Pastikan Anda membeli obat di apotek, bukan di toko obat
Obat yang dijual di apotek lebih terjamin keasliannya. Walaupun obat yang Anda beli termasuk obat-obatan ringan untuk meredakan batuk pilek atau untuk menghilangkan pusing, tapi sebaiknya Anda tetap membelinya di apotek. Jangan sembarangan dalam membeli obat-obatan.
  • Perhatikan kemasan obat
Apakah kemasan obat sudah rusak? Apakah kemasan obat masih tersegel dengan baik dan tidak ada perubahan pada kemasan produk? Anda harus jeli sebelum memutuskan untuk membeli obat tersebut. Kadang, obat palsu dijual tanpa menggunakan kemasan dan tidak mencantumkan label.
  • Periksa tanggal kedaluwarsa obat dan izin edar
Obat palsu biasanya mencantumkan tanggal kedaluwarsa yang dapat dibedakan dengan obat asli, misal cetakan tanggal kedaluwarsa sulit terbaca, tanggal kedaluwarsa hanya ditempel atau diganti dengan tulisan pulpen, atau bahkan tidak mencantumkan tanggal kedaluwarsa. Tanggal kedaluwarsa juga bisa saja dalam bentuk cap. Cap palsu ini dapat hilang tintanya dengan mudah jika diusap. Selain itu, periksa juga izin edar obat. Obat palsu biasanya juga tidak mempunyai izin edar. Bagaimanapun, obat palsu bisa mempunyai kecacatan dibandingkan dengan obat asli jika diperhatikan dengan seksama.
  • Tablet mudah hancur
menurut mantan Direktur Pengawasan Distribusi Produk Terapetik dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga BPOM, Drs. Roland Hutapea, MSc., Apt., salah satu ciri obat palsu adalah tablet obat mudah dihancurkan. Biasanya para produsen obat palsu tidak mementingkan kualitas, sehingga obat dibuat sembarangan. Akibatnya, tablet obat rapuh dan mudah hancur.

 

Apa risiko mengonsumsi obat palsu?
Saat kasus Covid-19 Kembali naik banyak peredaran Obat Palsu, Berikut 4 Cara Mengenali Obat Palsu
(Sumber : dok Republika.com)
  • Obat palsu dapat menyebabkan gangguan pada lambung, aliran darah, hati, dan ginjal. Selain itu, obat palsu juga dapat menyebabkan reaksi alergi pada obat, serta resistensi kuman.
  • Orang yang mengonsumsi obat palsu dapat membuat penyakitnya semakin parah dan bahkan dapat menyebabkan kematian.

Follow Us
Instagram
 | Twitter

Leave a Reply

Your email address will not be published.