Tangis Apriyani Pecah di Testimonial Day Greysia Polii

Tangis Apriyani Pecah di Testimonial Day Greysia Polii-1

Sorotan24.com, Indonesia – Tangis Apriyani Rahayu pecah di acara Testimonial Day Greysia Polii yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (12/6).
Apriyani merupakan partner terakhir Greysia di dunia bulutangkis. Keduanya sukses mempersembahkan sederet gelar bergengsi di level internasional.

Puncak prestasi keduanya adalah medali emas Olimpiade 2020 yang berlangsung pada 2021. Apriyani kerap menyeka air mata yang menetes di pipinya ketika Ketua Umum PBSI Agung Firman Sampurna menyampaikan pidato untuk Greysia Polii.

“Sederet prestasi sudah dipersembahkan Greysia Polii. Sempat mengalami cedera tapi berhasil bangkit dan juara di Asian Games hingga puncaknya di Olimpiade 2020 bersama Apriyani Rahayu,” ujar Agung. “Terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas perjuangan dan dedikasinya di pentas internasional,” tambah Agung.

Greysia memutuskan gantung raket setelah dua dekade membawa nama Indonesia di berbagai pentas internasional. Secara keseluruhan sejak meniti karier, Greysia sudah menghabiskan 30 tahun untuk menekuni dan menggeluti badminton.

 

Baca Juga : Gareth Bale Cuma Ingin Main, Main, dan Main


Greysia pensiun dengan status sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki oleh Indonesia. Greysia sukses melengkapi koleksi medali emas di ajang multi event, mulai dari Asian Games pada 2014, disusul SEA Games 2019, dan Olimpiade 2020 yang digelar di 2021.

 

Tangis Apriyani Pecah di Testimonial Day Greysia Polii-2
(Sumber foto : Kompas.com)

 

Dalam pidatonya, pebulutangkis kelahiran Jakarta itu mencurahkan seluruh perasaannya dan berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan. “Perjalanan yang panjang, dibutuhkan 30 tahun untuk mencapai semua apa yang dicita-citakan dari kecil dan itu tidak terlepas dari dukungan masyarakat Indonesia, keluarga, dukungan teman-teman yang ada di sini,” kata Greysia.

“Saya merasa kadang tidak pantas berada di sini, tapi saya benar-benar berterima kasih, dan saya mengucapkan syukur kepada Tuhan atas semua yang diberikan.” “Seperti yang Pak Menteri Zainudin bilang bahwa darah saya adalah bulutangkis. Saya hanya hidup lima tahun tidak bulu tangkis, 30 tahun itu bulu tangkis.”

“Jadi mau enggak mau, tetap bisa berkontribusi yang baik terhadap olahraga Indonesia, khususnya bulu tangkis yang telah membesarkan saya, nama saya, jadi itu yang membuat saya ingin melayani kembali,” demikian pidato Greysia.

Greysia Polii pertama kali bergabung bersama tim nasional bulu tangkis Indonesia pada 2003. Meski demikian, sang legenda tak henti-hentinya mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional dengan menorehkan puluhan gelar turnamen individu BWF. Salah satu prestasi yang berhasil diukir Greysia adalah raihan medali emas bersama Apriyani di Olimpiade Tokyo 2020.

 

Follow Us
Instagram
 | Twitter

Leave a Reply

Your email address will not be published.