Unesa Wujudkan Lingkungan Ramah Disabilitas dengan Program UDIM

unesa-1

Sorotan24.com, Indonesia – Unesa sedang mengembangkan Unesa Disability Inclusion Metric (UDIM) sebagai cara untuk mengukur tingkat aksesibilitas penyandang disabilitas di sebuah institusi atau organisasi. Diluncurkan untuk mengukur inklusi penyandang disabilitas dalam organisasi, UDIM juga menjadi indikator inklusi pertama di Indonesia dan menjadi referensi bagi organisasi di seluruh dunia.

UDIM saat ini sedang melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan para pakar dan pengguna, serta mitra dalam dan luar negeri. Pertemuan akan berlangsung pada Kamis, 16 Juni 2022. Profesor Dr Budiyanto, Kepala Pusat Studi Layanan Disabilitas (PSLD) Unesa, mengatakan pembahasan difokuskan pada penyusunan indikator. UDIM juga telah dikembangkan untuk memberikan indikator untuk mengukur tingkat kualitas inklusi penyandang disabilitas dalam organisasi.

 

Baca Juga : Budidaya Udang Vaname oleh Mahasiswa UBB

 

Adapun manfaat yang diharapkan dari pengembangan tersebut yaitu menjadi tolak ukur bagi pengembangan kualitas inklusi penyandang disabilitas dan menjadi bahan evaluasi tingkat kualitas inklusi di suatu organisasi.

“Ini menjadi acuan atau indikator penting bagi organisasi atau lembaga termasuk perguruan tinggi di dunia. Setelah pembahasan bersama tim, para ahli, user serta mitra dan berdasarkan masukan yang ada, draft direvisi kemudian diluncurkan dalam waktu dekat,” ujarnya, dikutip dari laman Unesa, Sabtu (18/6/2022).

UDIM telah diapresiasi oleh beberapa pakar asing, antara lain Profesor David Evans, Profesor Pendidikan Khusus dan Inklusif di University of Sydney, Australia, dan Profesor Kieron Sheehy, Profesor Pendidikan di Universitas Terbuka. Pada pertemuan itu, mereka juga menyempurnakan desain indikator UDIM untuk menjadi acuan bersama bagi seluruh organisasi dan institusi di dunia.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama, Dr. Sujarwanto dalam sambutannya, bahwa pengembangan UDIM merupakan bagian dari komitmen Unesa untuk menciptakan lingkungan ramah disabilitas di berbagai institusi dan masyarakat Indonesia di seluruh dunia.

Atas komitmen tersebut, Unesa telah dipercaya oleh pemerintah untuk memamerkan inovasi layanan disabilitas yang inovatif di Dubai beberapa waktu lalu. “Unesa mendapat penghargaan kampus inklusif dari kementerian pada 2013 dan Unit Layanan Anak Berkebutuhan Khusus pada 2014,” jelasnya.

Pemberdayaan disabilitas merupakan salah satu program terpenting Unesa. Hal ini didukung oleh banyaknya sumber daya fisik dan sumber daya manusia yang berkualitas. Tenaga ahli Unesa di bidang disabilitas telah diakui secara nasional dan internasional.

Pihak-pihak yang terlibat dalam agenda tersebut adalah Komite Nasional Disabilitas, Dinas Pendidikan Jawa Timur, Pusat Layanan Disabilitas Universitas Brawijaya, Asosiasi Profesi Pendidikan Khusus Indonesia Jawa Timur dan mitra lainnya. Secara internal, ada mahasiswa pascasarjana, wakil dekan akademik, pakar dan praktisi.

 

 

Follow Us
Instagram
 | Twitter

Leave a Reply

Your email address will not be published.