Sorotan24.com, Jakarta – Akhir tahun seringkali menjadi sebuah momentum baik bagi sebagaian pemerintahan. Tak terkecuali, bagi Majelis Permusyawaratan Rakyat(MPR RI).
Lestari Moerdijat, Wakil Ketua MPR RI menyebutkan bahwa akhir tahun merupakan sebuah waktu penentu untuk Indonesia bisa keluar dari krisis ekonomi dan kesehatan akibat Virus Corona atau tidak. Menurut Lestari, adanya kerjasama antara masyarakat dan Pemerintah bisa menjadi modal untuk Indonesia keluar dari krisis ekonomi.
Seperti dilansir dari detik.com. “Di bulan-bulan terakhir tahun ini adalah titik krusial yang bisa menentukan apakah kita bisa keluar dari resesi ekonomi dan krisis kesehatan akibat COVID-19,” ucap Lestari Moerdijat, Minggu(18/10/2020)
Lestari juga menyebutkan bahwa ada sejumlah momentum yang dapat dimanfaatkan untuk membuat berbagai pergerakan pemulihan di sektor ekonomi dan kesehatan Indonesia. Salah satunya ialah terkait kepastian pengaplikasian vaksin Virus Corona atau COVID-19 pada awal atau pertengahan tahun 2021.
Tak hanya itu, beliau juga mengungkapkan bahwa berdasarkan data BPS, kontraksi pertumbuhan ekspor yang negatif semakin menipis, bahkan kurang dari 1% hingga September 2020 dan ekonomi kuartal IV 2020 akan membaik. Impor bahan baku dan barang modal pada September juga naik secara bulanan masing-masing 7,23% dan 19,01%.
Menurut beliau, kondisi ini memberi gambaran yang baik terhadap industri pengolahan dan diharapkan dapat berlanjut pada kuartal akhir tahun 2020.
Seperti dilansir dari detik.com.”Berdasarkan kondisi itu Pemerintah diminta bisa memanfaatkan momentum yang ada dengan sebaik-baiknya lewat sejumlah kebijakan yang memperlancar orang untuk menjalankan usaha. Upaya tersebut diharapkan bisa membuka jalan keluar dari krisis sektor kesehatan dan ekonomi,” ucap Lestari Moerdijat, Wakil Ketua MPR RI.
Beliau juga menegaskan bahwa upaya Pemerintah dalam meningkatkan aktivitas ekonomi Indonesia harus didukung penuh oleh masyarakat dengan tetap disiplin untuk menjalakan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker, dan juga menjaga kebersihan dengan cara mencuci tangan memakai sabun. Sebab menurut beliau, bila sampai adanya kelonjakan tambahan kasus pasien positif COVID-19 maka akan menjadi sebuah pertimbangan pemerintah untuk kembali melakukan pengetatan dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar(PSBB) dan hal tersebut dapat membatasi pergerakan ekonomi di Indonesia.