Tak lama setelah polisi menembakkan gas air mata ke pemukiman, seorang nenek keluar dari pemukimannya lalu mendatangi aparat kepolisian dan marah-marah.
Nenek tersebut diketahui bernama Roslina yang merupakan warga kawasan Sungai Kambang.
“Kami ndak terima, kami ndak salah apa-apa terkena gas air mata. Itu ada orangtua lagi sakit. Aku tuntut kalian, polisi,” kata Roslina diikuti beberapa keluarganya.
“Ayah saya ini juga ABRI. Mengabdi juga pada negara,” kata Roslina.