“Dari 106.000 ke 152.000. Diperkirakan naik 37 persen,” kata Asep saat dikonfirmasi, Senin (30/11/2020)..
Asep menjelaskan, peningkatan warga miskin ini merupakan akibat dari pandemi Covid-19 yang menyebabkan sejumlah sektor usaha kesulitan berkembang, bahkan gulung tikar.
“Jadi masyarakat datang dari kampung ke sini karena dijanjikan pekerjaan. Ketika Covid datang, pekerjaan berhenti, tapi mereka yang datang sudah ber-KTP Bekasi,” kata dia.
Kondisi inilah yang membuat penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) semakin banyak di Kota Bekasi.