Sorotan24.com, Jakarta – Karena kehadiran pemain asing atau pemain non-Italia, akhirnya banyak klub peserta kompetisi yang melakukan aksi protes, akhirnya FIGC membentuk dua kompetisi berbeda, antara lain kompetisi Campionato Federale dan Campionato Italiano. Campionato Federale adalah kompetisi khusus untuk para pemain asing, sedangkan Campionato Italiano khusus untuk pemain-pemain Italia.
Sejak saat itu, Sepakbola Italia memang mulai berkembang, tapi ada banyak konflik yang terjadi ,karena dualisme kompetisi. Bahkan, konflik yang terjadi tidak hanya antar klub saja, tapi juga pada kubu internal klub itu sendiri.
Salah satunya adalah klub Milan yang akhirnya terpecah menjadi dua klub, antara lain AC Milan dan Inter Milan. Adanya konflik ini terus berlanjut sampai akhirnya pada tahun 1928 , FIGC sepakat untuk membentuk kompetisi baru dengan format baru bernama Serie A Italia.
Kompetisi baru bergulir di tahun berikutnya, tepatnya di tahu 1929, sedangkan pada masa transisi, kompetisi yang digelar bernama Divisione Nazionale, yang terbagi menjadi dua group, dan masing-masing group terdiri dari 16 tim.
Saat itu, setiap tim yang berhasil finish sebagai delapan besar klasemen akhir d dua group secara otomatis melangkah ke kompetisi Serie A italia musim pertama 1929/30. Kemudian, tim yang finish di posisi ke-9 sampai ke-14 harus rela bermain di Serie B, dan dua tim terbawah akan bermain di divisi tiga.
Pada musim pertama Serie A Italia, formatnya tidak menggunakan sistem klasemen, melainkan sistem gugur, yang pada puncaknya mempertemukan Bologna dan Torino. Bologna akhirnya berhasil keluar sebagai juara setelah Menang 3-1 pada leg pertama di kandang sendiri, dan kalah hanya 0-1 pada leg kedua di markas Torino.
