Sorotan24.com, Jakarta – Ketika ada marquee signing di sepak bola biasanya erat dikaitkan peningkatan penjualan jersey yang menambah keuntungan finansial klub.
Teorinya, desas-desus yang dihasilkan oleh kedatangan marquee player seperti Lionel Messi, Cristiano Ronaldo atau Kylian Mbappe akan membawa rejeki nomplok karena penjualan jersey meningkat.
Lantas berapa banyak uang yang dihasilkan klub sepak bola dari penjualan jersey?
Mari simak ulasannya yang dihimpun dari Goal Global.
Pendapatan klub sepak bola dari penjualan jersey bervariasi dari 1 klub ke klub lain berdasarkan faktor-faktor seperti berapa banyak jersey yang dijual dan tingkat komisi yang telah mereka negosiasikan dengan produsen.
Bahkan klub terbesar di dunia menerima persentase yang relatif kecil dari pendapatan yang dihasilkan dari penjualan jersey, biasanya sekitar 7,5 hingga 15 persen, jika mereka beruntung.
Namun ada beberapa pengecualian.
Seperti kontrak baru 5 tahun Liverpool senilai 150 juta pounds ($ 200 juta) (30 juta pounds setahun) dengan Nike dilaporkan membuat mereka mendapat komisi 20% dari penjualan.
Dalam kasus Liverpool, bayangkan 1 juta kaos terjual di musim 2020-2021 dengan harga masing-masing 80 pounds.
Dua puluh persen dari 80 pounds adalah 16 pounds, dengan demikian Liverpool akan mengantongi 16 juta pounds dari penjualan tersebut.
Itu akan menjadi 16 juta pounds di atas 30 juta pounds yang dibayarkan Nike tahun itu sebagai bagian dari kemitraan mereka, di mana Nike mendapatkan 64 juta pounds dari penjualan (meskipun biaya produksi dan distribusi akan memakannya).
Jadi mengapa keuntungan dari penjualan kaos begitu kecil, secara relatif?
Yah, itu karena produksi kit pada dasarnya adalah pengaturan lisensi.
Penyedia kit seperti Adidas, Nike, Puma dan sebagainya membayar klub untuk mendapatkan hak memproduksi dan menjual barang dagangan.
Di atas biaya lisensi, produsen ini kemudian memberikan potongan penjualan kepada klub, biasanya setelah mereka melewati ambang tertentu.
Produsen pakaian olahraga melakukan sebagian besar kerja keras, jadi, dalam arti bisnis, mereka berhak mengambil sebagian besar keuntungan.
Ini adalah industri yang sangat menguntungkan untuk dimasuki.
Adidas, misalnya, menyetujui kontrak 10 tahun dengan Manchester United, yang membuat mereka membayar raksasa Liga Premier 750 juta pounds selama dekade tersebut.
Namun, menurut CEO Adidas Herber Hainer, proyeksi penjualan selama 10 tahun itu adalah 1,5 miliar pounds ($ 2 miliar), jadi mudah untuk melihat mengapa produsen bersedia membayar sejumlah besar uang untuk lisensi.