Seperti Inilah Tanggapan Media Asing Terkait Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182

Sorotan24.com, Indonesia – Insiden pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang hilang kontak dengan menara pengawas kemudian jatuh di sekitaran Kepulauan Seribu pada Sabtu (09/01/2021) lalu ini mengundang banyak pemberitaan dari media asing.

Salah satunya ialah Media Jerman Zeit Online, Media Jerman ini menyoroti mengenai keselamatan transportasi udara di Indonesia yang membuat regulator di Uni Eropa (UE) dan Amerika Serikat (AS) sempat melarang maskapai dari Indonesia terbang ke negara-negara Barat.

“Setelah serangkaian kecelakaan, UE mencabut izin operasi maskapai penerbangan Indonesia dari 2007 hingga 2018,” tulis Zeit Online. Tak hanya itu, Zeit Online juga menuliskan mengenai regulator di AS yang menilai keselamatan penerbangan di Indonesia tidak memadai dari mulai tahun 2007 hingga tahun 2016.

Tak hanya media Jerman Zeit Online, Media asal inggris yakni Inggris The Guardian juga membuat pemberitaan terkait jatuhnya pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 ini, media Inggris The Guardian membahas mengenai sistem perangkat lunak yang digunakan oleh pesawat Sriwijaya Air tersebut. Pesawat jenis Boeing 737-500 ini tidak menggunakan sistem perangkat lunak yang sama dengan dua kecelakaan pesawat Boeing sebelumnya yang menewaskan ratusan orang dan membuat perusahaan Boeing dalam krisis.

Seperti dilansir dari detik.com, “Pada Oktober 2018, 189 orang tewas ketika sebuah pesawat Lion Air Boeing 737 Max jatuh ke laut beberapa menit setelah lepas landas dari Jakarta untuk penerbangan domestik. Beberapa bulan kemudian, sebuah Boeing 737 Max 8 jatuh di Ethiopia, menewaskan 157 orang di dalamnya. Departemen Kehakiman AS mendenda Boeing sebesar 2,5 miliar dollar AS pekan lalu setelah perusahaan itu didakwa melakukan penipuan dan konspirasi sehubungan dengan dua kecelakaan,” tulis The Guardian.

Sementara itu, ada juga pemberitaan lain terkait pesawat Sriwijaya Air SJ182 ini, yakni dari media South China Morning Post (SCMP) yang berbasis di Hong Kong. Media tersebut menuliskan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan industri penerbangan tercepat di dunia. Namun, “memiliki catatan keselamatan yang buruk dalam hal kecelakaan udara.”

“Sejarah penerbangannya buruk,” tulis SCMP ketika membahas rekam jejak dunia aviasi Indonesia. Dituliskan juga mengenai insiden penerbangan Garuda Indonesia 152 tahun 1997 yang jatuh di Medan, Sumatera Utara, dan menewaskan 234 orang. Serta dibahas pula mengenai kecelakaan pesawat lain di Indonesia seperti penerbangan AirAsia 8501 dan penerbangan Lion Air 610.

Leave a Reply

Your email address will not be published.