“Mulainya tentu dari karya yang paling monumental Cek Toko Sebelah lalu disambut Imperfect karena potensi yang dimiliki geng kosan,” urai Ernest Prakasa dilansir dari Liputan6.com, Rabu (13/1/2021).
“Dari Cek Toko Sebelah langsung ke Imperfect, bukan Susah Sinyal atau Milly dan Mamet dulu. Karena dari film ke serial (yang selisih waktunya) enggak lama. Ya sudah kita kerjakan Imperfect dulu,” lanjutnya.
Ernest menambahkan, Imperfect the Series menempatkan diri sebagai spin-off atau sempalan layar lebar. Membuat sempalan rupanya bukan hal mudah. Ada sejumlah elemen yang mesti ditimbang.
Sementara dalam konferensi pers virtual yang digelar Rabu (13/1 2021), Country Manager WeTV dan iflix Indonesia, Lesley Simpson, menyebut serial Imperfect menambah panjang daftar tayangan berkualitas yang mengudara di WeTV. Terlihat saat dirilis Desember 2019, film karya Ernest Prakasa ini menyerap 2,6 juta penonton lebih.