Sorotan24.com, Indonesia – Luhut Binsar Pandjaitan selaku Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi RI ingin penggunaan GeNose tidak hanya di sektor transportasi saja. Namun juga pada hotel, mal, hingga lingkungan RT/RW.
Hal tersebut diungkapkan secara langsung oleh Menteri Luhut seusai dirinya bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyaksikan penggunaan GeNose di Stasiun Kereta Api Pasar Senen, Jakarta.
Seperti dilansir dari detik.com, “Ke depannya kita akan gunakan ini di semua area publik seperti di hotel, mal, di lingkungan masyarakat RT/RW,” ungkap Luhut Binsar Pandjaitan.
Sebagai tambahan informasi, GeNose merupakan teknologi pendeteksi COVID-19 melalui hembusan napas. Teknologi itu merupakan hasil karya anak bangsa. Dan rencananya GeNose akan digunakan oleh seluruh stasiun kereta api pada tanggal 5 Februari 2021 mendatang. Setelah itu, akan digunakan di bandara tanah air.
Baca Juga: Petugas Gabungan Sedang Melakukan Pencarian 5 ABK yang Hilang di Perairan Gresik
“Alatnya hanya seharga Rp 62 juta dan harga per orangnya hanya dikenakan sekitar Rp 20 ribu. Jika pemakaian lebih banyak tentunya costnya akan semakin turun dan nantinya alat ini akan terus dikembangkan sehingga mempunyai akurasi yang akan lebih tajam dan tentunya kita harus bangga karena ini buatan Indonesia,” ungkap Luhut.
Tak hanya itu, Menteri Luhut juga mengatakan bahwa alat GeNose ini telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan kelebihan dari alat ini ialah bisa mendeteksi lebih cepat dan harga yang relatif lebih murah dengan akurasi diatas 90%. Kemudian, Menteri Luhut juga menyarankan plastik yang digunakan pada GeNose dapat menggunakan bahan yang dapat didaur ulang agar lebih ramah lingkungan.
Lalu, Menteri Luhut juga sempat menjajal GeNose dengan cara menghembuskan napas ketiga ke dalam kantung yang telah disiapkan. Dan hasilnya, Menteri Luhut dinyatakan negatif COVID-19.
