Fenomena Aphelion: Penyebab suhu dingin di Bumi?

Fenomena Aphelion Penyebab suhu dingin di Bumi-1

Sorotan24.com, Jakarta – Seperti yang kita ketahui, bumi bergerak didalam orbit lalu mengelilingi Matahari sebagai pusat Tata Surya. Orbit Bumi mengelilingi Matahari berbentuk elips atau lonjong. Bentuk orbit yang elips, membuat Bumi mengelilingi Matahari dalam kurva yang miring. Hal itu membuat Bumi memiliki jarak paling dekat dan jarak paling jauh dari Matahari.

Sebagaimana yang dilansir dari NASA Science, jarak terdekat Bumi dan Matahari adalah 147,5 juta kilometer dan disebut dengan perihelion. Adapun jarak terbesar antara Bumi dan Matahari adalah 152,6 juta kilometer dan disebut dengan aphelion.

Baca Juga: Mengenal Bioteknologi. Perkembangan, Jenis dan Manfaatnya

Apa itu fenomena Aphelion?

Aphelion adalah fenomena di mana posisi Bumi berada pada titik terjauh dengan Matahari, Aphelion tahun ini terjadi pada tanggal 6 Juli 2021 pukul 05.27 WIB / 06.27 WITA / 07.27 WIT pada jarak 152.100.527 km. Sedangkan jarak terdekat dari bumi ke matahari terjadi pada tanggal 2 Januari 2021 yaitu 147.093.163 kilometer.

Fenomena Aphelion terjadi karena orbit bumi tidak sepenuhnya melingkar dengan sempurna. Akan tetapi berbentuk elips. Jarak bumi dan matahari bervariasi, yaitu sekitar 3 persen sepanjang tahun.

Fakta Fenomena Aphelion

Fenomena Aphelion Penyebab suhu dingin di Bumi-2
(Sumber Foto : suara.com)

Bumi akan menyelesaikan revolusinya untuk mengelilingi matahari. Karena lintasannya yang berbentuk elips atau 1/60 kelonjongan, maka bumi akan berada di jarak terdekat atau Perihelion dan terjauh atau Aphelion dari matahari.

Sehingga, Matahari akan tampak lebih kecil di langit dibandingkan waktu lainnya dalam satu tahun. Dan pada saat bersamaan bumi akan menerima radiasi paling sedikit dari matahari.

Diameter matahari akan terlihat lebih sedikit kecil dibandingkan rata-ratanya, yaitu sekitar 15,73 menit busur atau berkurang 1,68 persen.

Ketika posisi matahari di utara, maka tekanan udara di belahan Utara akan lebih rendah dibandingkan belahan Selatan yang mengalami musim dingin. Oleh karena itu, angin bertiup dari arah Selatan menuju Utara dan saat ini angin yang bertiup itu dari arah Australia yang sedang mengalami musim dingin.

Maka dampak yang ditimbulkan adalah penurunan suhu, khususnya di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara yang terletak di Selatan khatulistiwa.

Baca Juga: Inilah Ragam Informasi Mengenai Banjir

Dampak Fenomena Aphelion

Fenomena Aphelion Penyebab suhu dingin di Bumi-3
(Sumber Foto : suara.com)

Posisi bumi yang berada pada titik terjauh dari matahari tidak akan berpengaruh pada suhu atau panas yang diterima bumi sebagaimana yang disebutkan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

LAPAN juga menyampaikan bahwa suhu dingin ketika pagi hari yang terjadi belakangan ini dan nanti sampai dengan bulan Agustus merupakan hal yang biasa terjadi pada musim kemarau. melalui akun Instagram resminya,

LAPAN juga memberikan pendapatnya terkait cuaca dingin yang muncul belakangan ini dikarenakan tutupan awan yang sedikit sehingga tidak ada panas dari permukaan Bumi (yang diserap dari cahaya Matahari dan dilepaskan pada malam hari) yang dipantulkan kembali ke permukaan Bumi oleh awan.

Posisi bumi yang berada pada titik terjauh dari matahari juga tidak akan mempengaruhi panas yang diterima bumi. Pasalnya, panas dari matahari akan terdistribusi ke seluruh bumi, dengan distribusi paling signifikan mempengaruhi disebabkan oleh pola angin. (NWKusuma/ed.)

Follow Us
Instagram
 | Twitter

Leave a Reply

Your email address will not be published.