Yang pertama untuk penguatan platform digital dengan anggaran Rp 109,85 miliar.
Yang kedua untuk konten pembelajaran di program TVRI dengan anggaran Rp 132 miliar.
Lalu yang ketiga untuk bahan belajar dan model media pendidikan digital dengan anggaran Rp 74,02 miliar.
Dan yang keempat untuk penyediaan sarana pendidikan dengan anggaran Rp 1,175 triliun.
“Kurikulum yang tadinya hanya offline bisa available juga dan lebih interaktif di online,” kata Nadiem.
Nadiem menambahkan, besarnya jumlah anggaran tersebut juga bertujuan untuk pengadaan unit laptop bagi para guru dan siswa agar tidak adanya kesenjangan dalam pendidikan di Indonesia.
“Ini adalah kemerdekaan bagi sekolah-sekolah mengakses informasi yang sama, menutup kesenjangan antara yang punya dan tidak punya, serta meningkatkan mutu dan kualitas dengan meningkatkan akses kolaborasi,” tandasnya.