Sorotan24.com, Indonesia – Pernahkah kamu mengunjungi museum purbakala? Salah satu museum purbakala yang ada di Indonesia berada di Solo. Salah satu hal yang menarik ketika mengunjungi museum purbakala, kamu dapat melihat alat-alat yang dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari yang berbahan dasar batu. Di sana kamu juga akan menemukan berbagai diorama dan juga contoh barang-barang peninggalan purbakala lainnya. Seperti yang dilansir melalui laman Direktorat SMP Kemendikbudristek, dahulu kala manusia hidup dalam zaman praaksara.
Masa pra aksara merupakan masa yang dimana belum mengenal tulisan. Pra aksara disebut juga nirleka, yaitu zaman tidak ada tulisan. “Nir” artinya tidak ada, dan “leka” artinya tulisan. Sedangkan manusia yang hidup pada zaman praaksara di sebut dengan nama manusia pra aksara atau manusia purba.
Masa pra aksara sendiri terbagi menjadi dua zaman, yaitu zaman batu dan juga zaman logam.
Dalam zaman batu terbagi lagi menjadi beberapa periode, seperti zaman batu tua (paleolitikum), zaman batu tengah (mesolitikum), zaman batu muda (neolitikum), dan zaman batu besar (megalitikum).
Baca Juga : Ingin Kuliah S1 Kurang dari 4 Tahun? Siapa Takut!
Zaman Praaksara Batu Tua (Paleolitikum)
Alasan disebut dengan zaman batu tua karena alat-alat yang dipergunakan oleh manusia purbakala masih berupa batu besar dan juga kasar.
Beberapa contoh peralatan batu dari zaman paleolitikum yaitu seperti kapak perimbas dan alat-alat serpih.
Pada masa paleolitikum, mereka masih menerapkan gaya hidup nomaden (berpindah tempat).
Biasanya mereka memperoleh makanan dengan memburu binatang dan mengumpulkan makanan berupa biji-bijian, sayuran, dan buah dari alam yang dilewatinya.
Zaman Praaksara Batu Tengah (Mesolitikum)
Pada masa ini, peralatan batu yang digunakan sudah mulai ada perubahan.
Peralatan batu yang semula kasar dan besar, kini telah dimodifikasi menjadi lebih kecil dan halus. Contohnya seperti pebble (kapak Sumatera) dan mata panah yang terbuat dari batu.
Di masa ini, diyakini manusia mulai telah hidup menetap. Dengan adanya bukti yang mendukung seperti ditemukannya Kjokkenmoddinger (sampah sisa makanan seperti kulit kerang) dan juga Abris sous Roche (cerukan atau gua yang digunakan sebagai tempat tinggal).
Zaman Batu Baru (Neolitikum)
Zaman batu selanjutnya adalah Neolitikum atau zaman batu baru. Pada masa ini, peralatan sudah semakin inovatif. Contohnya seperti kapak lonjong dan kapak persegi.
Selain itu, kehidupan masyarakat sudah mulai berada dalam fase food producing yaitu memproduksi makanan dengan cara beternak dan bercocok tanam.
Zaman Batu Besar (Megalitikum)
Zaman batu yang terakhir adalah Megalitikum. Ciri khas di zaman ini adalah sudah mulai adanya kepercayaan dari masyarakat kepada Tuhan.
Zaman ini disebut sebagai Batu Besar karena karena beberapa peralatan yang dihasilkan berupa kebudayaan bangunan yang menggunakan batuan besar. Contohnya seperti menhir, dolmen, kubur peti batu, sarkofagus, waruga, punden berundak, dan patung-patung.