Berlakunya PPKM, Program Latihan Persik Kediri Tetap Berjalan dengan Prokes Ketat

persik latihan

Sorotan24.com, Indonesia Manajemen Persik Kediri tetap melanjutkan program latihan di tengah masa pelaksanaan PPKM Darurat.

Melalui Media Officer Persik Kediri, Anwar Bahar Basalamah mengungkap, bahwa selama PPKM Mikro Darurat yang berlaku dari 3 – 20 Juli 2021, proses latihan pemain Persik tetap terus dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Baca Juga : Jonatan Christie Merasa Senang Karena Tim Bulu Tangkis Indonesia Berangkat ke Jepang Lebih Awal

“Jauh sebelum kebijakan PPKM Mikro Darurat, kami sudah terapkan protokol kesehatan yang ketat. Namun, saat ini kami dari manajemen akan memperketat dengan menggelar latihan tertutup,” katanya, Selasa (6/7/21).

Basalamah juga mengatakan, kendati menggelar latihan nya tertutup untuk semuanya, termasuk juga untuk media, lalu pihaknya akan memberitahukan perkembangan tim melalui daring.

“Sebelumnya di Piala Menpora kemarin, kami sudah pernah lakukan pers rilis secara daring. Jadi itu yang akan kami terapkan mulai hari ini,” ujarnya.

Basalamah memberikan penjelasan, bahwa pihaknya secara aktif mengontrol kegiatan pemain. Terlebih seluruh pemain Persik berada di Kediri Jawa Timur, dan tidak ada yang keluar kota.

“Kami patuh dengan aturan pemerintah. Jadi protokol kesehatan pemain selama aktivitas di dalam maupun di luar lapangan,” ungkapnya.

Tidak hanya itu dengan menerapkan protokol kesehatan, Basalamah berharap usaha penanganan Covid-19 di Indonesia juga dapat berjalan semakin baik.

“Kalau kasus Covid-19 bisa turun, kompetisi juga akan diselenggarakan,” Jelas Basalamah.

Sedangkan Joko Susilo selaku pelatih Persik Kediri, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa dirinya selalu menjaga dan menerapkan protokol kesehatan pemainnya.

“Kalau terkait protokol kesehatan, anak-anak sudah paham. Kami di sini selalu mengingatkan hal itu,” jelasnya.

Joko Susilo juga sempat menjelaskan kondisi psikologis pemainnya sempat terganggu akibat penundaan kick off Liga 1, yang disebabkan kasus Covid-19 yang tinggi.

“Rasa kecewa itu ada dari pemain, dan saya juga pahami psikologis pemain. Tetapi yang perlu dilakukan, kami harus bersatu baik suporter, manajemen dan pelatih. Harus mau mendukung secara keseluruhan, saya rasa itu obat yang akan menguatkan pemain,” ungkapnya.

Follow Us
Instagram
 | Twitter

Leave a Reply

Your email address will not be published.