Sorotan24.com, Indonesia – Mata bintitan atau biasa dikenal hordeolum dalam dunia medis merupakan kondisi munculnya bintil menyakitkan yang bentuknya mirip seperti bisul atau jerawat yang tumbuh di tepi kelopak mata.
Bintitan biasanya terjadi di area kelopak mata bagian luar, namun bintitan juga bisa muncul di bagian dalam kelopak mata. Bintitan yang tumbuh pada bagian dalam kelopak mata akan lebih menyakitkan jika dibandingkan dengan bintitan yang tumbuh di luar kelopak mata.
Meskipun bintitan di area mata akan menimbulkan rasa sakit. Namun, bintitan tidak akan meyebabkan gangguan penglihatan pada penderitanya. Di Indonesia sendiri penyebab mata bintitan sering dikaitkan dengan kebiasaan suka mengintip orang.
Lantas, apa benar mata bintitan disebabkan karena suka mengintip? Yuk simak ulasan berikut.
Jenis-jenis Mata Bintitan
Pada umumnya, terdapat 3 kelenjar kelopak mata yang paling sering terkena infeksi, yaitu kelenjar Moll, Meibom, dan Zeis. Berdasarkan 3 kelenjar yang sering terinfeksi ini, maka jenis mata bintitan dapat dibagi dua, yaitu hordeolum eksterna dan hordeolum interna.
Pada Hordeolum eksterna yang terinfeksi adalah kelenjar Moll dan Zeis, sedangkan pada hordeolum interna yang terinfeksi adalah kelenjar meibom. Hordeolum eksterna akan menyebabkan bintitan di area luar kelopak mata, sedangkan hordeolum interna akan menyebabkan bintitan di area dalam kelopak mata.
Penyebab Mata Bintitan
Penyebab utama bintitan adalah infeksi bakteri Stafilokokus. Bakteri yang hidup pada kulit manusia yang dapat menyumbat minyak di kelopak mata, sehingga akan menyebabkan peradangan.
Terdapat beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan bintitan, yaitu:
- Mengidap blefaritis atau peradangan di ujung kelopak mata.
- Menyentuh mata menggunakan tangan yang kotor.
- Menderita penyakit rosacea.
- Menggunakan lensa kontak yang tidak steril dan kadaluarsa.
- Tidak membersihkan bekas kosmetik pada mata sebelum tidur.
BACA JUGA :Sedang Viral di Media Sosial, Berikut Manfaat Saffron untuk Kecantikan
Tanda dan Gejala Mata Bintitan
Dengan adanya infeksi pada kelenjar kelopak mata, maka gejala awal mata bintitan adalah munculnya benjolan merah yang mirip bisul pada kelopak mata atas maupun bawah.
Selain itu, gejala lain yang akan menyertai kondisi ini adalah mata memerah dan berair, kelopak mata mengalami pembengkakan dan terasa nyeri, muncul kotoran mata di sekitar kelopak mata, dan mata terasa kering.
Meskipun bintitan di mata umumnya tidak berbahaya sehingga tidak membutuhkan tindakan medis yang serius. Namun, jika tidak diobati dan dibiarkan terlalu lama maka dapat menyebabkan infeksi yang meluas dan dapat menyebabkan benjolan ini mengeluarkan nanah.
Cara Mengobati Mata Bintitan
Pada umumnya, bintitan dapat sembuh sendiri dalam waktu 7-20 hari. Ketika bintitan pecah dan mengeluarkan nanah, maka bintitan akan sembuh. Namun, jangan pernah memecahkan bintitan secara paksa, karena hal ini dapat menyebabkan infeksi yang lebih parah.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi rasa tidak nyaman akibat mata bintitan, yaitu:
- Menjaga kebersihan mata, misalnya dengan mencuci kelopak mata yang terkena bintitan dengan sabun berbahan lembut.
- Kompres kelopak mata dengan air hangat sebanyak 2-4 kali sehari.
- Hindari pemakaian lensa kontak hingga bintitan sembuh.
- Mengonsumsi obat pereda nyeri untuk meredakan sakit.
Follow Us : Instagram