Eks Buluk Superglad Diduga Melakukan Penggelapan Investasi Beras Bulog

Eks Buluk Superglad Diduga Melakukan Penggelapan Investasi Beras Bulog

Dilansir dari CNN Indonesia, JAKARTA – Eks vokalis grup musik Superglad, Lukman Laksmana Rakalogatama alias Buluk, dilaporkan ke polisi atas kasus penggelapan dan atau penipuan investasi beras bulog Cirebon.

Sejauh ini sebanyak tiga korban telah melaporkan Buluk ke Polda Metro Jaya. Laporan tersebut masuk ke Polda Metro Jaya pada 23 Mei 2022.

Kini, keberadaan mantan vokalis Superglad itu belum diketahui hingga para korban ikut mencari dan menyelidiki keberadaan Buluk.

 

Permulaan Masalah Ini

Masalah ini bermula saat Buluk dilaporkan oleh dua orang atas dugaan penipuan, bernama Besly Irawan Sinaga dan Yosi. Dari keterangan yang didapat detikHot, Besly Irawan Sinaga melaporkan Lukman Laksmana yang diketahui adalah Buluk Superglad.

Dari laporan itu, Besly ditipu hingga Rp1,45 miliar. Mengenai kabar penipuan oleh Buluk, Superglad memberikan pernyataan resmi dalam Instagram resmi band tersebut.

“Officially statement. Kami Superglad mendengar jika ada banyak laporan dari teman dan kolega yang mengaku jadi korban dugaan penipuan berkedok investasi yang diinisiasi oleh Buluk (Lukman Laksana Rakalogatama),” tulis Superglad, Jumat (27/5)

“Dengan ini, kami Superglad, menyatakan bahwa itu benar-benar urusan pribadi Buluk dan tidak ada sangkut pautnya dengan kami Superglad,” lanjut mereka.

“Jika saya kembali terlibat dalam masalah yang mengakibatkan kerugian dan memperlambat proses berkembangnya SUPERGLAD, saya siap mengundurkan diri dari SUPERGLAD,” tulis poin perjanjian tersebut.

Tak lama berselang, Superglad memutuskan untuk memecat Buluk dari posisi vokalis. Pengumuman ini juga disampaikan Superglad lewat Instagram.

“Terhitung mulai tanggal 1 Juni 2022, Buluk aka Lukman Laksmana sudah tidak lagi bagian dari Superglad,” tulis Superglad.

“Kami akan terus berjalan dengan napas dan format baru, Terima kasih semua atas supportnya terhadap Superglad, show must go on, walk to together rock together,” tutup mereka.

CNNIndonesia.com telah meminta izin kepada Superglad untuk mengutip dua pernyataan tersebut

Baca Juga: Putin Akan Serang Target Baru Jika Ukraina Disuplai Senjata Oleh Barat

 

Kronologi Kejadian

Salah satu korban, Besly Irawan Sinaga, menjelaskan kronologi kejadian mengapa dia bisa berinvestasi kepada Buluk. Besly mengaku sudah kenal Buluk sejak duduk di Sekolah Menengah Atas (SMA).

Tetapi, ia baru dekat sejak keduanya gemar memelihara ikan cupang di masa pandemi Covid-19. Dalam sebuah kesempatan, Buluk menceritakan bahwa dia memiliki bisnis beras bulog Cirebon bersama kakaknya yang menjabat sebagai kepala bagian. 

“Dia (Buluk) itu mulai tawarin di pertengahan 2021. Dia sering mempresentasikan kalau dia punya bisnis beras, main bareng sama kakaknya yang di bulog,” ucap Besly dalam jumpa pers di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (4/6/2022). 

Besly kemudian tertarik dengan bisnis tersebut karena diiming-imingi mendapatkan keuntungan 16 persen per dua minggu sekali.

Terlebih, setelah melakukan investigasi sendiri, kata Besly, bahwa benar kakak dari Buluk merupakan kepala bagian suatu bidang untuk bisnis tersebut.

“Nah, di situ ada proyek yang mau dijalani dengan profit sebesar 16 persen per dua minggu. Akhirnya di tanggal 16 Januari 2021, gue langsung investasi senilai Rp 1,050 miliar,” ungkap Besly. 

Satu bulan berselang pada Februari dan Maret 2021, Buluk minta tambahan dana kepada Besly karena ada proyek baru. 

“Ternyata, yang seharusnya tanggal 13 Mei 2022 kemarin itu profit dan modalnya turun (cair), ternyata nihil, nggak ada sama sekali. Jadi, total kerugian yang gue alami itu sebesar Rp 1,480 miliar,” ucap Besly.

 

Besly Memberikan Pengakuan

Besly mengaku sudah menghubungi keluarga, tetapi disampaikan tidak mengetahui keberadaan Buluk. 

“Kami sudah coba hubungi keluarganya, kami juga sudah coba hubungi pacarannya yang tadinya katanya istri, nggak tahunya pacar, dan mereka semua bilang enggak tahu keberadaan Buluk di mana,” tutur Besly. 

“Sampai akhirnya di tanggal 14 itu kan ibunya meninggal, dan dia nggak hadir dalam acara pemakaman ibunya,” kata Besly melanjutkan. 

Setelah mencari tahu keberadaan Buluk kepada manajemen Superglad, para korban difasilitasi agar semua permasalahan dapat terpecahkan.

Besly dan ke-12 korban yang lainnya dibuatkan grup WhatsApp untuk bertukar informasi mengenai keberadaan Buluk. 

Ia berujar, 13 korban ini mengalami kerugian hingga Rp 2,4 miliar. Buluk dilaporkan Besly dan Yosy ke Polda Metro Jaya atas kasus dugaan penipuan dan atau penggelapan kasus beras bulog Cirebon. 

Dua laporan yang berbeda ini dilayangkan oleh Besly Irawan Sinaga dan Yosy pada tanggal yang sama, yakni 23 Mei 2022. Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor STTLP/B/2493/V/2022/SPKT POLDA METRO JAYA dan STTLP/B/2492/V/2022/SPKT POLDA METRO JAYA.

Dari dua laporan itu, Buluk disangkakan dengan Pasal 378 dan atau Pasal 372 Kitab Undang Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Penipuan dan atau Penggelapan. 

Dari dua laporan itu, Buluk disangkakan dengan Pasal 378 dan atau Pasal 372 Kitab Undang Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Penipuan dan atau Penggelapan.

Follow Us
Instagram
 | Twitter

Leave a Reply

Your email address will not be published.