Sorotan24.com, Jakarta – Aktor Herjunot Ali ungkap kehidupan masa lalunya yang penuh lika-liku perjuangan keras saat menjadi bintang tamu di acara televisi Okay Boss yang dipandu Raffi Ahmad dan Gading Marten, Jumat (29/01/2021).
Dalam kesempatan tersebut Herjunot menjawab fakta atau dusta dari pertanyaan yang disampaikan Gading Marten. Junot mengaku bahwa ia pernah kabur dari rumahnya di usia 17 tahun. ia melakukan hal tersebut lantaran dirinya bertengkar hebat dengan kedua orang tuanya.
“Fakta, umur 17, gue berantem sama bokap kan, gue dikasih kalimat sama nyokap kalo laki-laki itu harus bisa berdiri di atas kakinya sendiri,” ujar Junot dikutip dari Youtube Trans7 Official, Senin (1/02/2021).
Setelah keluar dari rumah dan merasakan kerasnya hidup diluar rumah, Junot pun sadar bahwa hal tersebut tidaklah mudah. apalagi ketika ia tak bekerja dan kehabisan uang untuk makan.
“Gua keluar deh, ternyata kehidupan diluaran sana memang susah tidak segampang itu, habis itu gak ada duit, balik lagi ke rumah,” jawabnya tertawa.
Junot juga mengakui bahwa ia pernah memakan makanan sisa bersama teman-temannya saat dirinya berada di London, Inggris selama 1 tahun.
“Jaman dulu gua waktu di Inggris gak ada duit kan, jadi gua sama temen-temen ngumpul di suatu tempat, kalau ada orang buang makanan sisa di tong sampah, langsung kita ambil,” jelasnya.
Kala itu ia bertolak ke Inggris, London untuk menjadi seorang pemain sepak bola profesional. Namun sayangnya, klub sepak bola Herjunot mengalami problem dan mengharuskan aktor film ‘Tenggelamnya Kapal Van de Wijck’ kembali ke Indonesia.
Baca Juga:Unggahan Penata Rias Beri Bocoran Judul Sekuel Film Matrix 4
Memakan makanan sisa terpaksa ia lakukan untuk menyambung hidup. Junot mengatakan makanan sisa yang ia makan tak selamanya bekas. Terkadang makanan tersebut masih bagus dan cukup layak untuk dimakan.
“Tergantung harinya, kalau hoki makanannya bagus, kalo gak hoki ya makanan bekas,” ujarnya.
Selain itu saat dirinya duduk dibangku kelas 3 SD, Junot mengaku bahwa ia pernah mengantar tabung gas dan menjual koran bekas.
“”Fakta. Dulu. Dulu tuh kalau gue anter gas orang bilang gini ‘kamu ngapain cakep-cakep anter gas’. Akhirnya gue dikasih makan,” ujar Herjunot Ali.
“kalo koran bekas itu gua kiloin, gua jual ke pasar,” lanjutnya.
Merasakan pahitnya kehidupan masa lalunya membuat dirinya sekarang merasa banyak bersyukur dengan apa yang telah ia dapatkan.