Sorotan24.com, Indonesia – Setiap manusia memiliki takdir nya masing-masing, dari awal kita hidup sampai meninggal dunia hal tersebut sudah Allah SWT tetapkan sebelum kita lahir. Ada orang-orang yang ditetapkan dengan mati syahid. Meninggal dalam keadaan syahid adalah harapan para hamba Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda yang artinya Rasulullah SAW bertanya kepada sahabatnya, ‘Siapakah orang yang mati syahid di antara kalian?’ Mereka menjawab, ‘Orang yang mati di medan perang itulah syahid ya Rasulullah.’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Kalau begitu, sedikit sekali umatku yang mati syahid.’ Para sahabat bertanya ‘kalau begitu siapa ya rasul?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Orang yang mati di medan perang itu syahid, orang yang mati di jalan Allah (bukan karena perang) juga syahid, orang yang tertimpa tha’un (wabah) juga syahid, orang yang mati karena sakit perut juga syahid, dan orang yang tenggelam adalah syahid’.” (HR. Muslim)
Lantas bagaimana Kriteria seseorang yang dikatakan mati syahid? Yuk simak penjelasan berikut ini
Syarat-syarat Seseorang Meninggal dengan Syahid
Dilansir dari detik.com, Sabtu (11/06/2022). Ada beberapa syarat seseorang dapat dikatakan meninggal dengan syahid, yaitu sebagai berikut:
1. Seseorang yang mati di medan perang
Mati syahid adalah gelar yang diberikan kepada orang yang berjuang di jalan Allah dan kemudian mati dalam pertempuran. Orang-orang yang tewas dalam pertempuran memiliki kemuliaan besar. Jenazahnya dapat dikuburkan tanpa harus dishalatkan atau dimandikan terlebih dahulu.
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang jenazah para korban Perang Uhud:
Artinya:”Jangan mandikan mereka, karena setiap luka atau darah akan mengeluarkan bau harum minyak misk di hari kiamat”
(HR. Ahmad 14189)
2. Seseorang yang mati dijalan Allah SWT
Mereka yang gugur membela Islam, atau lebih dikenal dengan jihad, juga tercatat sebagai syuhada. Mereka masih harus dimandikan, dikafani, dishalatkan, dan dikuburkan. Kelompok orang ini antara lain meninggal saat menuntut ilmu, meninggal karena kecelakaan dalam perjalanan dakwah, atau meninggal dunia dalam agenda dakwah.
3. Seseorang yang mati karena wabah penyakit
Orang yang terjangkit wabah, juga dianggap syahid, meski tidak meninggal akibat perang. Mereka dianggap sebagai syuhada di akhirat, dan jenazah mereka ditangani dengan cara yang lazim bagi jenazah Muslim, termasuk dimandikan dan dishalatkan sebelum dikuburkan.
4. Seseorang yang mati karena sakit perut
Orang yang mati kerana sakit perut adalah sebahagian daripada golongan syuhada. Di dalam kitab Fathul Bari terdapat satu bab: obat sakit perut dan terdapat hadits Abu Hurairah daripada Nabi saw, bersabda:
“Barangsiapa yang mati karena penyakit dalam perut maka ia syahid” (HR. Muslim)
5. Seseorang yang mati karena tenggelam
Orang yang tenggelam di dalam air termasuk ke dalam meninggal dengan syahid. Ketika seseorang tenggelam, orang itu kemungkinan mengalami rasa sakit dan penderitaan sebelum ia mati. Jika mayat ditemukan, ia harus dikebumikan sesuai dengan hukum Islam, yang mengharuskan ia mandi, dikafani, dishalatkan dan dikuburkan. Namun, apabila tidak ditemukan dapat melakukan shalat ghaib untuk mendoakan mayat tersebut.
Baca Juga : Apa itu Sholat Ghaib dan Bagaimana Tata Caranya? yuk Mari kita Simak!
Keutamaan Mati Syahid
Dilansir dari westjavatoday.com, Sabtu (11/06/2022), Syahid berasal dari kata dasar “Syahida”, yang berarti hadir dan menyaksikan baik dengan mata telanjang atau dengan mata batin. Menurut Al-Raghib Al-Ashfahani dalam suara Muhammadiyah, keutamaan seseorang yang meninggal dengan syahid adalah melihat para malaikat turun kepada seorang yang mati syahid dan mengatakan.
“Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati, dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu” (QS. Fushshilat, 41:30).
Seseorang yang meninggal dengan syahid, Allah SWT akan mengampuni semua dosanya. Namun, ada satu dosa yang tidak dapat diampuni yaitu utang piutang karena hal itu berurusan dengan manusia bukan dengan Allah SWT. Maka sebelum mati seseorang harus melunaskan semua hutang-hutangnya.
Dari Abdullah bin ‘Amru bin ‘Ash, bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Seorang yang mati syahid akan diampuni semua dosa-dosanya, kecuali hutang” (HR. Muslim).
Syahid adalah seseorang yang meninggal dijalan Allah SWT. Meskipun ada beberapa kriteria yang dapat dikatakan seseorang telah mati syahid namun yang paling orang tersebut beriman kepada Allah SWT. Selain itu Syahid adalah kematian yang didambakan semua umat islam karena mendapat kemulian yang tinggi disisi Allah SWT.
Sumber : detik.com