Sorotan24.com, Surabaya – Debat kedua Pilwali Surabaya 2020 yang diselenggarakan pada Rabu (18/11/2020) bertemakan ‘Peningkatan Pelayanan dan Kesejahteraan Masyarakat Kota Surabaya’.
Seperti dilansir dari detikcom. Pada sesi pertama, paslon nomor urut 1, Eri Cahyadi-Armuji (Erji) dan Paslon nomor urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman memberikan visi dan misi masing-masing paslon.
Cawali nomor urut 1 Eri Cahyadi mengatakan pihaknya akan membentuk academy Surabaya. Nantinya seluruh warga Surabaya yang mencari pekerjaan akan diberikan keterampilan bersertifikat. Dalam mewujudkan hal ini, Eri akan bekerja sama dengan perguruan tinggi.
“Karena kami yakin ketika kami bekerjasama dengan perguruan tinggi yang hebat akan bisa mewujudkan tenaga kerja yang hebat di Kota Surabaya,” kata Eri saat debat kedua Pilwali Kota Surabaya, di Dyandra Convention Center Surabaya, Rabu (18/11/2020).
Eri menambahkan pihaknya juga akan membuka peluang investasi di Kota Surabaya dengan menerapkan syarat investor harus mempedulikan masyarakat Surabaya.
“Semua layanan publik juga akan kami optimalkan melalui media elektronik dan tidak akan manual kami akan memberikan fasilitas publik yang ramah dan kami akan, mohon maaf, kami akan memberikan terhadap para lansia Kota Surabaya kunjungan dokter ke rumahnya, dengan listrik dan air gratis dan pengentasan kemiskinan yang memberikan BPJS kepada seluruh warga Surabaya,” tambah Eri.
Sementara Cawali nomor urut 2, Machfud Arifin mengatakan pihaknya akan membangun big data.
Machfud menilai pembangunan big data diperlukan karena banyak data pengentasan kemiskinan di Surabaya yang belum sinkron.
“Di Kejawan Lor Kenjeran ada pengakuan satu keluarga miskin lebih dari 30 tahun belum pernah menerima bantuan semua itu menunjukkan masih banyak ditemukan layanan publik yang sangat diskriminatif dan berbelit,” imbuhnya.
Machfud ingin pembangunan big data ini dapat mengentas kemiskinan secara tepat sasaran.
“Data Pemkot Surabaya tahun 2020, warga miskin mencapai 817 ribu atau 26 persen. Data percepatan pengentasan kemiskinan belum terintegrasi dengan baik antara pemerintah kota dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Kami MA-Mujiaman bertekad membangun data center dan mengelola big data, mewujudkan lapangan pekerjaan baru,” paparnya.