Sorotan24.com, Indonesia – Akses jalan utama menuju Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, sempat lumpuh selama enam jam. Antrean mobil sepanjang 4 kilometer tak terhindarkan lantaran permukaan jalan licin akibat rendaman lumpur longsor usai insiden gempa M 6,2 Majene-Mamuju.
Peristiwa yang sempat menimbulkan kemacetan ratusan kendaraan, hingga mengular sepanjang empat kilometer, terjadi di Jalur Trans Sulawesi, Desa Takandeang, Kecamatan Tappalang. Permukaan jalan menjadi licin, akibat tertutup material lumpur sisa longsor, yang becek usai diguyur hujan deras.
Kondisi jalan yang menikung dan menurun, memaksa para pengendara untuk ekstra berhati-hati, mengantisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Baca Juga: Gempa Bumi Berkekuatan 5,1 Magnitudo Mengguncang Talaud Selatan
Seperti dilansir dari detik.com, “Bekas galian longsoran licin karena ada hujan turun, sehingga mobil tidak bisa naik – tidak bisa turun. Estimasi kemacetan kurang lebih empat kilometer, 2 kilo di depan dan 2 kilo di belakang,” ungkap Kompol Daud selaku Kasat Sabhara Polresta Mamuju pada siang hari tadi.
Untuk mengurai kemacetan, petugas pengamanan memberlakukan sistem buka tutup. Permukaan jalan yang licin juga ditutup menggunakan dedaunan oleh warga sekitar.
Kompol Daud juga mengimbau warga untuk waspada saat melintasi jalur ini di tengah kondisi cuaca yang buruk. Kondisi cuaca ini memicu terjadinya longsoran tebing di sisi jalan yang labil usai diguncang gempa berkekuatan 6,2 Magnitudo.
“Saya imbau kepada pengendara, apabila naik dan ada macet jangan melambung, begitu pula yang turun. Apalagi jalan masih rawan, jika hujan turun pasti licin lagi,” tutup Kompol Daud.