Pola hidup santai merupakan salah satu kebiasaan yang buruk untuk kehidupan. Sedentari merupakan sebutan bagi orang yang jarang bergerak dan malas untuk melakukan kegiatan. Biasanya, gaya hidup si sedentari ini dipenuhi aktivitas bersantai seperti rebahan, duduk berlama-lama melihat media sosial, maupun tidur dengan waktu yang lama.
Pada masa pandemi sekarang, hal ini tentu sudah menjadi kebiasaan yang sering dilakukan karena dibatasinya kegiatan sosial. Padahal, banyak kegiatan produktif yang dapat dilakukan dirumah seperti memasak, berkebun, maupun mendekor rumah.
Lalu, seberapa bahayanya pengidap sedentari? Menurut WHO, gaya hidup sedentari masuk ke dalam 10 penyebab kematian terbanyak di dunia. Apalagi jika dibarengi dengan pola makan yang tidak sehat serta banyaknya mengonsumsi rokok dan alkohol.
Lalu, apa saja dampak dari sedentari? Berikut 4 penyakit kronis yang dapat diidap oleh gaya hidup sedentari.
Risiko Stroke dan Serangan Jantung
Stroke merupakan kondisi dimana pasokan darah ke otak berkurang akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Sedangkan serangan jantung terjadi akibat otot jantung tidak memperoleh aliran darah dengan baik.
Kurang bergerak akan meminimalkan jalannya aliran darah dengan baik ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan stroke maupun serangan jantung. Dengan begitu, melakukan aktivitas fisik setidaknya berolahraga setiap pagi selama 10-15 menit perhari diharapkan mampu meminimalisir terjadinya stroke maupun serangan jantung di kemudian hari.
BACA JUGA :Yuk Ketahui Perbedaan Gejala Covid-19, Mulai dari Ringan hingga Berat
Terjadinya Demensia
Saat tubuh tidak bergerak maka tubuh akan mudah mengalami gangguan fungsi kognitif otak, hal ini disebabkan karena aktivitas fisik berguna untuk memasok oksigen ke otak guna memperbaiki setiap sel dan jaringan otak yang rusak.
Saat otak kekurangan oksigen maka konsentrasi akan menurun, ditambah jika pola hidup sedentari tidak pernah melatih otaknya dengan melakukan kegiatan yang disenangi seperti bermain musik, membaca dan lain sebagainya. Hal itu lah yang akan menjadi potensi besar untuk terjadinya demensia di kemudian hari.
Resistensi Insulin
Resistensi insulin merupakan kondisi yang menyebabkan kadar gula darah dalam darah meningkat, hal ini lah yang menjadi peluang seseorang terserang diabetes. Apalagi jika ditambah mengonsumsi camilan dengan kandungan gula yang tinggi seperti es krim, cokelat, minuman kemasan, dan lain sebagainya.
Memicu Osteoporosis
Otot dan tulang merupakan organ yang harus dilatih setiap harinya untuk kepadatan sampai hari tua nanti. Kebiasaan yang malas bergerak akan membuat si pola hidup sedentari kehilangan massa otot dan kepadatan tulang.
Saat massa otot berkurang maka kondisi tersebut akan memicu terjadinya osteoporosis di kemudian hari. Selain itu, menjalani aktivitas sehari-hari pun menjadi lebih sulit dilakukan karena tubuh semakin lemas dan cepat lelah.
Untuk menghindari penyakit-penyakit kronis di kemudian hari maka tidak ada salahnya untuk mulai bergerak dan berolahraga setiap harinya. Merapihkan rumah maupun berolahraga 15 menit setiap pagi juga dapat diterapkan di masa pandemi sekarang, jangan lupa juga untuk menjaga pola makan 4 sehat 5 sempurna.
Follow Us : Instagram