Sorotan24.com, Indonesia – Dilansir dari sport.detik.com, atlet para-atletik Indonesia berhasil memperoleh enam medali emas di kejuaraan Grand Prix Para-Atletik 2022 Swiss.
Mereka memperebutkan medali emas dalam ajang yang diselenggarakan pada 26-28 Mei lalu yang terdiri Sapto Yogo Purnomo dari nomor lari 100 meter dan 200 meter putra kategori T37, Kharisma Evi Tiarani lari 100 meter putri dengan kategori T42, Famini dengan lempar cakram di kategori F56, Rica Oktavia dengan lompat jauh putri di kategori T20, dan Fauzi Purwo dengan lempar lembing putra di kategori F57.
Atlet pelari 100 meter putri, Kharisma Evi mengaku sangat bersyukur dan bangga atas prestasi yang diraihnya. Pasalnya, pencapaian ini dicatatkannya setelah setahun lebih tidak ada pertandingan di ajang internasional. “Saya sangat senang bisa kembali berlomba seperti sebelum pandemi. Protokol kesehataan saat ini tidak seketat awal-awal pandemi, jadi saya bisa lebih fokus bertanding,” ujar Kharisma Evi, dalam pernyataan tertulis.
Baca Juga : Manchester United Mengumumkan Perpisahan Paul Pogba dan Jesse Lingard dari Klub dengan Status Bebas Transfer
“Meski mampu merebut medali emas, namun saya belum puas dengan penampilan saya. Daya tahan tubuh saya belum begitu bagus sehingga saat final energinya tidak sebagus saat babak penyisihan”, lanjutnya.
Selain meraih medali emas, Atlet Para-Atletik Indonesia menyumbang tiga medali perak diantaranya terdiri dari Jaenal Aripin dengan balap kursi 100 m putra di kategori T54, Putri Aulia dengan lari 100 meter putri di kategori T13, Nur Ferri P dengan 100 meter putra di kategori F47. Serta meraih medali perunggu terdiri dari Fauzi Purwo L dengan tolak peluru putra di kategori F57 dan Ni Made Aryanti Putri dengan lari 100 meter putri di kategori T12.
Perolehan Ini Untuk Modal di Ajang ASEAN Para Games Solo
Ajang Grand Prix Para-Atletik Swiss ini merupakan perhelatan resmi yang diselenggarakan oleh World Para Athletics (WPA) yang diikuti oleh 21 negara di seluruh dunia. Dari negara di Asia Tenggara terdapat tiga negara yang mengikuti ajang ini yakni Indonesia, Thailand, dan Malaysia
Sayangnya, Thailand dan Malaysia tidak menurunkan kekuatan terbaik di ajang ini. Ada dua misi besar untuk atlet Para-Atletik Indonesia yakni untuk memantau sejauh mana kesiapan mereka sebelum bertanding di ajang ASEAN Para Games 2022 dan juga untuk mempersiapkan kontingen Merah-Putih di laga kualifikasi menuju ASIAN Para Games 2023 mendatang.
“Meski Thailand dan Malaysia tidak menurunkan banyak atlet, namun kita akan tetap bisa memantau kekuatan mereka dari hasil yang sudah dimasukkan ke dalam website WPA,” ujar pelatih para-atletik Indonesia, Slamet Widodo. “Semua pelatih akan terus memantau dan mengevaluasi sejauh mana kekuatan atlet kita dibandingkan dengan kedua negara pesaing itu.” lanjutnya.