Sorotan24.com, Indonesia – Putra, salah satu peserta Bootcamp Kelas Gambar, rajin mengikuti kelas seni rupa tersebut tiap pekan. Ia dikenal senang melukis, senang menggambar robot hingga pesulap. Kelas seni rupa gratis di Bootcamp Kelas Gambar merupakan kolaborasi komunitas Kelas Gambar Indonesia dan Yayasan Handai Tuli Indonesia. Selama delapan pekan, Putra dan 14 anak tuli yang lolos kurasi Pre Bootcamp belajar menggambar dan melukis bersama relawan Kawan Kelas Gambar, dipandu juru bahasa isyarat Handai Tuli.
Kelas Gambar adalah komunitas non profit yang menyediakan kelas seni rupa gratis untuk anak marjinal dan difabel dengan semangat kesetaraan. Sementara itu, Handai Tuli adalah yayasan yang menjembatani orang tuli dan orang dengar agar saling mengenal budaya tuli dan dengar, dan mengadvokasi orang tuli atas haknya atas kesetaraan, di fasilitas umum hingga museum.
Baca Juga : Bacaan Doa Iftitah Dalam 4 Versi, Berikut Artinya Sesuai Anjuran Nabi
Pameran Kelas Seni Rupa Bootcamp Kelas Gambar
Di ujung rangkaian kelas, karya lukisan dan drawing anak-anak tersebut dipamerkan di pameran seni rupa “Seni dalam Sunyi”, Kota Kasablanka, GF. Hingga Minggu, 3 Juli 2022, ada 84 karya ke-15 anak tuli dari Handai Tuli yang bisa dilihat di ruang publik tersebut.
Creative Director Seni dalam Sunyi Milzam Adli mengatakan, Bootcamp Kelas Gambar untuk anak-anak Handai Tuli berisi kelas-kelas yang harapannya mampu mendukung anak tuli mengutarakan aspirasinya dengan medium seni rupa.
Tema kelas Bootcamp Kelas Gambar sendiri berbeda-beda tiap pekan, mulai dari diri sendiri, keluarga, sampai cita-cita.
Kelas-kelas tersebut harapannya memungkinkan anak-anak Tuli menggambarkan ekspresi dunia dari kacamata mereka sendiri, sebuah kesempatan yang mungkin tidak dimiliki anak-anak tuli seperti halnya anak-anak dengar. Kita, sebagai orang dengar, bisa mulai belajar terbiasa mendengarkan masyarakat tuli dan mengenal budaya tuli meskipun cara berkomunikasinya berbeda. Salah satunya lewat karya.
Vice Creative Director Seni dalam Sunyi Faza Ananda mengatakan, kegiatan pameran seni setelah Bootcamp bertujuan untuk membuka akses komunikasi anak-anak tuli dengan lebih banyak orang yang mendukung mereka berkesenian. Di samping itu, anak-anak juga bisa mengenal apresiasi seni lewat pameran.
“Harapannya, anak-anak di tiap pertemuan Bootcamp bisa memetik hal positif, bisa enjoy, sehingga bisa kenal dan yakin bahwa ada banyak jalan dan kesempatan ke depannya, baik meneruskan pendidikan hingga pendidikan tinggi, menjadi seniman, atau lainnya,” kata Faza.