AZ Factory, Menandai Kembalinya Alber Elbaz ke Dunia Fashion

AZ Factory, Menandai Kembalinya Alber Elbaz ke Dunia Fashion

Sorotan24.com, Jakarta – Desainer Alber Elbaz dipecat setelah 15 tahun menjadi direktur kreatif rumah mode fesyen tertua di dunia, Lanvin. Saat itu, banyak yang meminta Alber untuk mendirikan rumah mode couture, karena karya-karyanya yang terkenal romantis dan quirky memiliki kuatlitas sekelas adibusana. Oleh karena itu, kini telah kembali ke industri fashion.

Tahun lalu, bersama dengan grup Richemont, ia mendirikan AZ Factory, sebuah konsep rumah mode kontemporer yang akan menjadi rumah barunya. Selasa (26/01/2021) menandai kembalinya ke kancah womenswear setelah sebelumnya ia terlibat dalam proyek bersama label Tod’s dan LeSportsac.

Sebagai pondasi label barunya, ia menciptakan belasan versi little dress dengan berbagai macam warna. Semuanya dibuat dari bahan yang ia sebut ‘Anatokit’, yakni bahan rajut yang ergonomis dengan 13 kekencangan yang berbeda, yang membuat gaun-gaun ini menawarkan kemudahan dalam bergerak dan keamanan layaknya sabuk ortopedi yang menyangga punggung.

Sumber : azfactory.com

Selain itu, ada sebuah gaun polo dengan lengan besar dengan pita raksasa yang bisa dilepas, serta gaun dengan resleting panjang seperti baju selam. Sang pemakai tak perlu bantuan orang lain untuk menutup dan membuka bajunya.

Selain itu, sederet koleksi sepatu yang ia sebut sebagai sneaker pump, yakni sepatu kets dengan ujung runcing layaknya sepatu formal, hingga berbagai macam perhiasan imitasi atau costume jewelry, ornamen yang sering ia pakai ketika mendesain untuk Lanvin.

Setelah itu muncul istilah “switchwear”, yaitu tampilan yang transformatif, terdiri dari rok-rok mekar dengan warna-warna terang dan kaus tunik serta jaket dan hoodie. Cukup lepas bagian rok, dan sang pemakai siap dengan pakaian olahraga. Semuanya terbuat dari poliester daur ulang yang terlihat seperti satin duchesse yang bisa ditarik dan dilepas.

Baca Juga:Mewakili Indonesia! Grrrl Gang Akan Tampil di SXSW 2021

Sumber : azfactory.com

Alber Elbaz juga menggunakan benang yang disebut Nylstar yang dikembangkan di laboratorium benang di Spanyol dan kemudian ditenun oleh sebuah perusahaan di Amsterdam untuk menciptakan efek kemewahan tiga dimensi. Kain yang dibuat dari benang ini menjadikan pakaian-pakaiannya bebas kerutan meski sudah terlipat atau bahkan terjepit sekalipun.

Koleksi ini, meskipun ditampilkan selama couture week, bukanlah pakaian-pakaian couture. Semuanya langsung tersedia di laman resmi serta menggandeng raksasa e-commerce Farfetch dan Net-a-Porter dengan kisaran harga mulai dari 210 euro (sekitar Rp 3,6 juta), dengan ukuran berkisar dari XXS hingga 4XL, dan ditampilkan oleh para model dari segala usia dan ukuran.

Material baru, siluet yang bervariasi yang menjunjung kepraktisan dan inklusivitas, disertai dengan strategi marketing yang jitu. Alber Elbaz tampaknya telah menggunakan waktu luangnya dengan baik.

Sumber : azfactory.com

Follow Us :
Instagram
Twitter

Leave a Reply

Your email address will not be published.