Mahrus menyebut kerusakan bervariasi mulai dari kertas suara yang robek, terpotong, dan juga warna yang pudar.
“Kerusakan bervariasi ada yang terlipat dari proses pengepakan, kemudian ada yang terpotong, warna pudar dan ada juga yang robek,” ujar Mahrus.
Lalu, Mahrus juga mengatakan, pihaknya mempekerjakan 21 orang untuk proses pelipatan surat suara.
“Kami memperkerjakan sebanyak 21 orang untuk pelipatan surat suara,” imbuhnya.
Selain surat suara, logistik Pilkada Lamongan yang sudah diterima KPU Lamongan yakni tinta, segel, kabel tis, bantalan, kotak suara dan sampul surat suara.
Beberapa logistik juga sudah didistribusikan ke tingkat kecamatan. Seperti logistik PKRT (Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga) mulai dari masker, hand sanitizer, sarung tangan dan APD lainnya.
“Kalau untuk formulir-formulirnya datang paling lambat 2 Desember,” pungkasnya.