Kuliah Di Jerman Untuk Siswa SMK! Apa Saja Persyaratannya?

kuliah di jerman-1

Sorotan24.com, Indonesia – Siswa SMK di Indonesia kini telah memiliki kesempatan untuk melanjutkan kuliah S1 di berbagai perguruan tinggi Jerman.

Seperti yang kita tahu, sebelumnya ijazah tingkat menengah yang diakui oleh pemerintah Jerman hanya ijazah SMA dan MA saja.

“Keputusan ini dikeluarkan Pemerintah Jerman dalam hal ini oleh The Standing Conference of the Ministers of Education and Cultural Affairs atau KMK yang disampaikan langsung kepada KBRI Berlin,” kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Berlin, Ardi Marwan pada (12/6/2022).

Selain itu, bukti pengakuan ijazah SMK juga dapat dicek melalui laman resmi dari Anabin di anabin.kmk.org. Anabin dapat memberikan informasi semua institusi dan jenjang yang sudah dievalusi oleh Central Office for Foreign Education (Zentralstelle für ausländisches Bildungswesen/ZAB/Kantor Pusat Pendidikan Asing) Jerman.

Melalui laman Anabin, siswa SMK dapat mencari informasi apakah kualifikasi akademiknya diakui di Jerman atau tidak.

Dengan adanya keputusan pengakuan ijazah ini, diperkirakan ada kenaikan yang pesat pada jumlah mahasiswa yang mengikuti studi di Jerman pada tahun-tahun mendatang. Terlebih, saat ini setiap tahunnya terdapat sekitar 1,5 juta lulusan SMK.

 

Baca Juga : 8 Kampus Ini Masih Membuka Jalur Mandiri Online, Kampus Mana Saja?

 

Persyaratan Kuliah di Jerman untuk Siswa SMK

kuliah di jerman-2
(Sumber : freepik.com)

Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Berlin, Ardi Marwan menjelaskan bahwa lulusan SMK yang ingin mendaftar harus menempuh perkuliahan selama satu tahun di Universitas yang ada di Indonesia. Kemudian mereka diwajibkan untuk mengikuti STK atau studienkolleg.

Program STK merupakan suatu kegiatan persiapan untuk masuk ke universitas di Jerman. Namun, syarat untuk STK ini menjadi gugur apabila calon mahasiswa lulusan SMK dan SMA sudah menempuh jenjang sarjana di Indonesia minimal 4 (empat) semester atau 2 (dua) tahun.

“Dengan kata lain, mereka langsung dapat mendaftar pada program sarjana yang menjadi tujuan studinya di Jerman,” tegas Ardi.

Sedikit berbeda dengan siswa SMK, para lulusan SMA/MA yang ingin melanjutkan studi S1 nya di Jerman harus mengikuti studienkolleg selama dua semester di institusi pendidikan negeri atau swasta di Jerman.

“Para lulusan SMA/MA dari Indonesia yang ingin studi S1 di Jerman disyaratkan untuk mendaftar dan mengikuti program preparatory college atau studienkolleg (STK) selama dua semester di berbagai institusi pendidikan negeri atau swasta di Jerman,” jelas Ardi kembali.

Syarat siswa SMK/MA untuk mengikuti STK adalah ijazah kelulusan dan sertifikat kompetensi bahasa Jerman dengan minimal level B2. Namun, menurut Ardi juga ada institusi yang tidak mensyaratkan B1 dan C1, meski tidak banyak.

“Jadi umumnya level Bahasa Jerman B2 sudah memadai,” tambahnya.

Selain itu, program STK yang diambil juga bergantung pada program S1 yang nanti akan dipilih. Contohnya untuk jurusan Teknik, Sains, dan Matematika, maka STK yang diambil adalah T. Atau, jika mengambil jurusan Humaniora dan Desain/Seni, maka STK yang diambil adalah G.

Setelah menjalani STK selama dua semester, calon mahasiswa kemudian wajib mengikuti asesmen akhir yang dinamakan feststellungsprüfung (FSP). Setelah lulus dalam FSP, barulah calon mahasiswa dapat mendaftar pendidikan S1.

Ardi juga menyampaikan bahwa seluruh universitas negeri di Jerman memiliki kebijakan dalam no tuition fee, termasuk untuk mahasiswa internasional. Setelah menyelesaikan kuliah, lulusan juga diberikan kesempatan untuk mencari kerja di Jerman. Menurut Ardi, saat ini sudah terdapat sekitar 8 (delapan) ribu pelajar Indonesia yang belajar di Jerman.

 

Gimana? Tertarik untuk melanjutkan kuliah di Jerman?

 

Follow Us
Instagram
 | Twitter

Leave a Reply

Your email address will not be published.