Sorotan24.com, Indonesia – Lukisan monalisa diolesi dengan kue, apa benar? Senin, 30 Mei 2022, salah seorang pengunjung melemparkan sebuah kue ke sebuah lukisan. Ya, lukisan tersebut adalah lukisan Mona Lisa, Mahakarya dari Leonardo Da Vinci yang dipamerkan di Museum Louvre, Paris, Perancis.
Kronologi Lukisan Monalisa Diolesi Dengan Kue
Menurut saksi mata yang melihat, ada seorang pengunjung pria yang menggunakan kursi roda mengenakan wig dan topi, perlahan – lahan mendekati lukisan Mona Lisa yang kemudian pria tersebut melemparkan kue yang dibawanya. Aksi tersebut viral di media sosial.
Baca Juga : Ini Yang Perlu Kalian Tahu Tentang Indiana Jones 5
“Seorang pengunjung yang terlihat cacat dengan menggunakan kursi roda untuk mendekati karya seni yang dipasang di etalase dengan aman. Louvre menerapkan prosedur biasa untuk orang-orang dengan mobilitas terbatas, memungkinkan mereka untuk mengagumi karya seni utama ini,” pernyataan resmi Museum Louvre, dikutip dari JabarEkspres melalui CNN.
“Ketika berdiri dekat lukisan itu, individu tersebut melemparkan pastry yang disembunyikannya di barang-barang pribadinya ke selubung kaca Mona Lisa. Aksi ini tidak berefek pada lukisan, tidak ada kerusakan sedikit pun,” Lanjut pernyataan tersebut.
Pelaku telah di tahan dan juga di bawa ke rumah sakit jiwa di sebuah markas polisi, menurut kantor kejaksaan Paris. Investigasi juga telah di mulai oleh kejaksaan Perancis atas tuduhan “upaya merusak properti budaya.”
Tidak ada kerusakan pada lukisan legendaris tersebut, dikarenakan lukisan tersebut sudah dilapisi dengan sebuah kaca anti peluru.
Baca Juga : 6 Hal Yang Perlu Diingat Sebelum Nonton Stranger Things 4
Bukan Kejadian Pertama Kali
Insiden upaya untuk merusakan lukisan Mona Lisa sebelumnya sudah pernah terjadi dari berabad – abad lalu.
Insiden pertama yang pernah terjadi adalah lukisan itu pernah dicuri pada tahun 1911, lalu insiden upaya perusakan pernah terjadi ketika ada seorang pria yang mencoba menyiram lukisan tersebut dengan asam sulfat yang mengakibatkan adanya kerusakan pada lukisan tersebut.
Kemudian, ketika lukisan tersebut dibawa ke Tokyo pada tahun 1974 untuk dipamerkan, seorang disabilitas menyemprotkan sebuah cairan merah ke lukisan tersebut sebagai bentuk kritik atas kurangnya akses untuk orang disabilitas.
Dan yang terakhir pada tahun 2009, seorang turis dari Rusia juga melakukan upaya perusakan dengan melemparkan secangkir teh kearah lukisan tersebut.