Sorotan24.com, Indonesia – sering terjadi di Indonesia. Berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada bulan Maret 2021 lalu terjadi sebanyak 916 kali gempa. Sedangkan pada bulan April 2021, terjadi gempa sebanyak 807 kali. Berikut Informasi fakta kenapa Indonesia sering mengalami Gempa Bumi!
Fakta

1.Sisi Geografis
Secara geografis, Indonesia terletak pada rangkaian cincin api yang membentang sepanjang lempeng pasifik. Menurut BNPB, lempeng ini merupakan lempeng tektonik paling aktif di dunia. Zona ini memberikan kontribusi hampir 90 % dari kejadian gempa bumi. Rata-rata, gempa bumi yang dihasilkan berskala besar dan mengakibatkan kehilangan nyawa serta kerugian material cukup besar.
2.Terletak di Jalur Gempa
Indonesia menjadi satu-satunya negara yang memiliki jalur antar pulau terdalam, yakni laut Banda dengan kedalaman lebih dari 5.000 meter dan palung Weber yang memiliki kedalaman lebih dari 7.000 meter. Lanjutnya, 2 jalur gunung api besar dan beberapa jalur pegunungan lipatan dunia saling bertemu di negeri ini.
Masih menurut data yang dikeluarkan BNPB, kondisi tersebut merupakan bagian dari hasil pertemuan 3 lempeng tektonik besar yakni lempeng Indo-Australia, Eurasia dan lempeng Pasifik. Untuk lokasi pertemuannya, lempeng Indo-Australia bertemu dengan lempeng Eurasia di lepas pantai barat Sumatera, selatan Jawa dan Nusa Tenggara. Sedangkan dengan lempeng Pasifik bertemu di bagian utara pulau Jawa dan Halmahera.
Baca Juga : MULAI SENIN 12 JULI, INI DAERAH YANG TERAPKAN PPKM DARURAT DILUAR JAWA – BALI
3.Deret Gunung Api Terpanjang
Deretan gunung api terbentuk di sepanjang pulau Sumatera, Jawa-Bali-Nusa Tenggara, utara Sulawesi-Maluku hingga ke Papua. Gunung api itu terbentuk karena adanya aktivitas tektonik. Fakta menyebut, deretan gunung api di Indonesia merupakan yang terpanjang di Asia-Pasifik. Istilah umumnya adalah deret sirkum pasifik atau ring of fire.
4.Terdapat Busur Depan
Hal lain yang membuat bumi pertiwi rentan dihantam gempa bumi adalah memiliki busur depan dan belakang. Wilayah atau zona yang berada di antara pertemuan lempeng dan deret gunung api biasanya disebut dengan busur depan atau zona aktif. Umumnya, di zona ini banyak terdapat patahan aktif dan sering terjadi gempa bumi.
Contohnya adalah bagian barat Bukit Barisan, pesisir selatan Jawa dan pesisir pantai utara Papua. Sementara itu, busur belakang atau zona yang berada di sisi setelah deret gunung api biasanya jarang memiliki patahan aktif. Justru, rawa dan endapan alluvial banyak terdapat di sini. Contoh wilayahnya adalah pesisir timur Sumatera, pesisir utara Jawa dan pesisir selatan Papua.