Sorotan24.com, Indonesia – Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mencatat ada ratusan bangunan sekolah yang rusak akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6,2 dan tepatnya ada 112 bangunan sekolah. Beberapa bangunan sekolah yang rusak parah diantaranya harus dirobohkan.
Seperti dilansir dari detik.com, “Kerusakan secara umum ada sekitar 112 bangunan yang rusak, beberapa diantaranya ini mengalami rusak yang sangat parah, beberapa diantaranya SMK 1 Rangas, yang hari ini sudah dilakukan pembongkaran secara utuh,” ungkap Prof Gufran Darma Dirawan selaku Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Barat.
Selain itu, Prof Gufran juga menyebutkan bahwa masih ada sejumlah gedung sekolah lainnya yang akan dibongkar dikarenakan kondisi bangunannya tidak memungkinkan lagi untuk dimanfaatkan.
Baca Juga: Seorang Pria di Banyuwangi Tega Hajar Pacarnya Hingga Babak Belur Karena Cemburu
“Kemudian sementara itu setelah itu SMK 6 Malunda dan SMA 1 Tappalang yang akan dikerjakan untuk diratakan, karena kondisi bangunan yang memang sudah tidak memungkinkan lagi untuk dipakai selama proses pembelajaran,” tutur Prof Gufran.
Tak hanya itu, seperti yang juga dilansir dari detik.com, terlihat di sekitar SMKN 1 Mamuju di Jalan Pattana Endeng, Kelurahan Rangas sejumlah alat berat mulai merobohkan gedung. Dan juga sejumlah warga yang berbekal alat seadanya mengambil material mulai dari balok hingga besi.
“Untuk dipakai bikin rangka tenda, hunian sementara, rumah memang tidak tumbang, tetapi banyak retaknya, sudak tidak layak pakai. Ada ketakutan dan kekhawatiran kalau ditempati lagi,” ungkap Asram yang merupakan salah seorang warga korban gempa.
Hal senada diungkapkan korban gempa lainnya yakni Hasanuddin. Hasanuddin mengaku harus segera membangun hunian sementara agar dapat meninggalkan lokasi pengungsian. Apalagi selama di lokasi pengungsian yang berada di perbukitan, Hasanuddin mengaku jarang tersentuh bantuan.
