Dilansir dari detiknews.com, Monumen Nasionala biasa di sebut Monas merupakan salah satau tugu yang melambangkan perjuangan Indonesia. Sejarah berdiri nya Monas tersebut bukan hal yang main mainn karena disertai berbagai hal.
Terletak di tengah tengah kota dan di tengah lapangan merdeka , pembangunan Monas dimulai pada 17 Agusutus 1961 untuk tahap yang pertama dan diketuai Presiden Soekarno. Sedangkan proses pembangunan untuk tahp ke dua pada tahun 1969.
Sejarah singkat Monas mengenai tahap pembangunan kedua tertuang dalam Kepres No 314 Tahun 1969 yang diketuai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. Monas pun diresmikan pada tahun 1975.
Bagian bagian monas
Museum Sejarah Nasional
Di dalam Monumen Nasional terdapat Museum Sejarah Nasional. Tempat tersebut berada di kedalaman 3 meter di bawah permukaan tanah. Dengan luas sekitar 80 x 80 meter Museum Sejarah Nasional bisa menampung pengunjung hingga 500 orang.
Ruang Kemerdekaan
Di Monumen Nasional pengunjung dapat melihat sebuah ruangan unik bernama Ruang Kemerdekaan. Ruangan tersebut memiliki bentuk layaknya sebuah amphitheater.pengunjung bisa melihat berbagai simbol kenegaraan dan kemerdekaan Indonesia seperti naskah asli proklamasi yang tersimpan rapi di dalam kotak kaca.
Tujuan dari dibuatnya Ruang Kemerdekaan ini yaitu agar para pengunjung bisa mendengarkan rekaman dari pembacaan teks proklamasi oleh Presiden Soekarno. Ruangan tersebut juga berfungsi sebagai ruangan tenang untuk mengheningkan cipta mengingat perjuangan bangsa Indonesia.
Peralatan di atas puncak Monas
Di Pelataran Puncak pengunjung bisa melihat pemandangan menakjubkan Kota Jakarta dari puncak tugu. Selain itu, di sini juga terdapat beberapa teropong untuk melihat objek-objek dari lanskap kota Jakarta. Dari atas puncak tersebut bahkan kamu pun bisa melihat Gunung Salak yang lokasinya berada di Bogor, Jawa Barat, hingga laut lepas di bagian utara kota.
Puncak Monas yang terbuat dari lapisan emas
Puncak monas terdapat lidah api atau obor yang berukuran 14 meter. Lidah api tersebutlah yang menjadikan tugu Monumen Nasional ikonik karena terbuat dari perunggu seberat 14.5 ton dan lapisan emas seberat 50 kilogram. Awalnya, lidah api tersebut hanya dilapisi emas sebesar 35 kilogram. Namun, pada perayaan 50 tahun kemerdekaan Indonesia, lidah api tersebut pun kembali dipoles dengan emas hingga mencapai berat 50 kilogram. Emas yang melapisi tugu monas tersebut sendiri merupakan sumbangan dari Teuku Markam yaitu seorang pengusaha asal Aceh.