Sorotan24.com, Indonesia – Salah satu ibadah wajib bagi umat Islam adalah sholat. Shalat sering disebut sebagai tiang agama. Berapa banyak jumlah sholat wajib yang dilakukan dalam sehari semalam?
Perintah sholat termaktub dalam beberapa surat di Al-Quran surat Al-Isra ayat 78 dengan ayat sebagai berikut:
قِمِ ٱلصَّلَوٰةَ لِدُلُوكِ ٱلشَّمْسِ إِلَىٰ غَسَقِ ٱلَّيْلِ وَقُرْءَانَ ٱلْفَجْرِ ۖ إِنَّ قُرْءَانَ ٱلْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا
Artinya: “Dirikanlah sholat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula sholat) subuh. Sesungguhnya sholat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).” (QS. Al Isra: 78).
Perintah lain juga tertera pada QS. Al-Baqarah ayat 43 sebagai berikut:
أَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱرْكَعُوا۟ مَعَ ٱلرَّٰكِعِينَ
Artinya: “Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku'” (QS. Al Baqarah: 43).
Baca Juga : Mengenal Lebih Lanjut Tentang Pengertian Dakwah, Apa Sebenarnya?
Pengertian Sholat
Dikutip melalui buku Panduan Sholat Rosulullah 1 karya Imam Abu Wafa, menurut bahasa sholat adalah az-zikr yang berartikan mengingat. Sedangkan menurut istilah, pengertian sholat ini telah dijelaskan oleh para ulama mazhab.
Salah satunya ulama Syafi’iyah yang mengatakan bahwa shalat adalah perkataan dan perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Selain itu, ulama Hanafiyah menggambarkan shalat sebagai rukun dan zikir tertentu yang diketahui pada waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu.
Adapun ulama Hanabilah (Hambali) sebagaimana tercantum dalam Bada’ius Shana’i, sholat didefinisikan dalam Takbir dan didefinisikan sebagai kata-kata dan tindakan yang diakhiri dengan salam.
Sesuai syariat, gerakan dan tata sholat mengikuti apa yang dilakukan oleh Rasulullah. Perintah ini disebutkan dalam hadits riwayat Bukhari dan Ad-Darimi sebagai berikut:
صَلُّوا كَمَا رَأَيتُمُنِي أُصَلِي
Artinya: “Sholatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku sholat.” (HR. Bukhari no 631 dan ad-Darimi no 1288).
Sejarah Jumlah Sholat Wajib 5 Waktu Sehari Semalam
Turunnya kewajiban shalat dimulai ketika Nabi Muhammad SAW melakukan Isra Mi’raj, dan perjalanan siang malam dilanjutkan dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsha dan Sidratul Muntaha.
Perjalanan ini diceritakan dalam Al Quran pada surat Al Isra ayat 1.
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Artinya: “Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.” (QS. Al Isra: 1).
Isra Mi’raj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-8 Nabi Muhammad SAW. Kemudian beliau diperintahkan untuk shalat wajib lima waktu, atau sampai 17 Rakaat.
Sebelumnya, dikisahkan bahwa Rasulullah sempat diperintahkan untuk mengerjakan sholat dalam jumlah 50 sholat dalam sehari semalam. Dalam perjalannya menuju Sidratul Muntaha, Rasulullah bertemu dengan beberapa nabi. Antara lain Nabi Adam AS di langit pertama, Nabi Isa AS dan Nabi Yahya AS di langit kedua, Nabi Yusuf AS di langit ketiga, Nabi Idris AS di langit keempat, Nabi Harun AS di langit kelima, Nabi Musa AS di langit keenam, dan Nabi Ibrahim AS di langit ketujuh.
Setelah bertemu dan berinteraksi dengan para Nabi di setiap lapisan langit, akhirnya Allah SWT memberikan keringanan shalat menjadi lima sholat dalam sehari.
فَرَّضَ اللهُ على أُمَّتِى لَيْلَةَ الإِسْرَاءِ خَمْسِيْنَ صَلاَةً فَلَمْ أَزَلْ أُرَاجِعُهُ وأَسْأَلهُُ ُالتَّخْفِيْفَ حَتّى جَعَلَهَا خَمْسًا فِىْ كُلِّ يَوْمٍ ولَيْلَةٍ
Artinya: “Allah SWT pada malam Isra’ mewajibkan atas umatku lima puluh solat, kemudian aku terus-menerus kembali kepada Allah SWT dan memohon keringan sehingga Allah SWT menjadikannya menjadi lima sholat sehari semalam.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Selain melaksanakan sholat wajib, umat Islam juga dianjurkan untuk melakukan sholat sunnah, seperti tahajud, dhuha, dan sholat lainnya.
Dalam QS. Al Isra ayat 78, Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk mendirikan sholat tahajud sebagai ibadah tambahan.
وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِۦ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا
Artinya: “Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al Isra: 78)
Sholat sunnah sangat memiliki banyak keutamaan, seperti menutupi kekurangan dalam sholat fardhu hingga diangkat derajatnya di sisi Allah SWT.