“Jadi terhitung sejak kompetisi terhenti pada Maret tahun lalu, Persipura Jayapura hanya disokong oleh PT Freeport, Kuku Bima, dan anggaran dari Manajemen. Walaupun kompetisi tidak berjalan, tetapi kami tetap membayar gaji seluruh pemain, pelatih dan ofisial,” sambungnya.
Awalnya, manajemen menyangka jika Bank Papua akan tetap membiayai penuh sisa kontrak untuk perjalanan Persipura meski kompetisi tengah ditangguhkan.
Namun imbas dari pandemi Covid-19 ditenggarai menjadi mundurnya Bank Papua sebagai salah satu sponsor.
Benhur juga menyayangkan sikap dari direksi Bank Papua yang memberikan kabar itu secara mendadak.
Padahal seandainya pihak Bank Papua menyampaikan lebih awal maka klub akan mencari opsi lain untuk mendanai operasional klub.
Sejauh ini, belum ada kepastian sampai kapan tim akan kembali beroperasi seperti sediakala.
Persipura menjadi klub kedua setelah Madura United yang membubarkan timnya.