Telu, Ceritakan Kearifan Lokal yang Dibungkus dengan Kehidupan Sehari-hari

Sorotan24.com, Jakarta – Indonesia kembali berkarya melalui sebuah film pendek karya anak bangsa. Film pendek yang diberi judul Telu ini merupakan garapan Gejos Film. Dengan kemasan ringan dan berdasar pada cerita keseharian yang berbalut budaya Jawa bersetting suasana desa Yogyakarta, film pendek ini hadir di penghujung 2020 dan awal 2021.

Episode perdananya sendiri sudah tayang di YouTube pada 31 Desember 2020 lalu. Kisah utamanya menceritakan seputar keluarga Mbah Atmo, seorang seniman Jawa di rumah dan pendopo tarinya yang menyuguhkan berbagai tutur dan polah luhur Jawa yang tak mati dimakan waktu.

Pesan yang sepertinya ingin disampaikan adalah berawal modernisasi dan masuknya budaya luar semakin tak terbendung. Melawannya sama saja menentang jaman. Tapi satu yang perlu diingat, walau menerima, budaya dan kearifan lokal jangan sampai ditinggalkan.

“Kita ingin tunjukkan bahwa masih ada keluarga yang memiliki tata krama, unggah ungguh dalam berkehidupan sehari-hari di tengah penetrasi budaya luar. Sesuatu yang sudah mulai hilang saat ini,” ujar Executive Producer II film ‘Telu’, Brilliana Arfira dalam rilisnya, Sabtu (2/1/2021).

Sumber : YouTube/FILM TELU

Walau mengedepankan upaya mendongkrak kembali nilai-nilai dan pentingnya tata krama, film ini, lanjut Brilliana menyuguhkan dialog yang mudah dicerna, terutama bagi kalangan milenial. Cerita ringan sehari-hari seperti kehilangan pisang atau menjual burung kesayangan bakal hadir dalam penggambaran konflik di rumah Mbah Atmo ini.

“Ide cerita dari saya, terus saya bicarakan dengan Mas Adit (M Yana Aditya, Executive Producer I). Mas Adit nambahin substansi mengenai tata krama dan kearifan lokal. Kemudian aku dikembangin jadi cerita. Akhirnya Bismillah kita jalan produksi di awal Desember 2020,” ujar Brilliana yang juga main di film pendek ini sebagai Wanti, istri Sarjono, mantu Mbah Atmo.

Konflik yang dibangun dalam film ini banyak Dimulai dari tokoh Sarjono yang diperankan apik oleh Susilo Nugroho. Anak Mbah Atmo (Liek Suyanto), sang pemilik pendopo yang ingin dipanggil Jon ini adalah sosok pria slengean, grasah grusuh dan tergila-gila pada hobi memelihara burung.

Sumber : YouTube/FILM TELU

Karakter Mbah Atmo yang diibaratkan tokoh Semar dalam pewayangan, diperankan Liek Suyanto dengan banyak memberikan sentuhan improvisasi. Mbah Atmo inilah nantinya yang bakal menjadi benteng ampuh menghadapi tingkah polah nyeleneh Sarjono yang kerap bikin kisruh di keluarga.

“Skenario itu kan bahasa tulisan yang tidak sepenuhnya bisa jadi bahasa kata-kata. Saya coba menterjemahkan bahasa di skenario tentang peran saya sebagai orang Jawa yang mengayomi, tidak perlu marah-marah dengan sentuhan improvisasi itu,” ujar Suyanto.

“Saya salut dengan anak-anak muda yang mau mengangkat budaya dan tata krama di tengah arus modernisasi. Teknologi dan modernisasi itu jangan dilawan, tapi budaya asli kita pun jangan ditinggalkan,” lanjut Suyanto, Aktor asal Yogyakarta yang kerap muncul di sejumlah sinetron dan FTV.

Sedangkan Dyah Novia, pemeran tokoh Gendis di film ini melihat sosok anak Sarjono ini adalah perwakilan milenial yang masih mau mempertahankan budaya Jawa dengan banyak menghabiskan waktu bersama kakeknya, Mbah Atmo untuk berkesenian.

Setelah episode perdana sudah ditayangkan pada 31 Desember lalu, untuk episode kedua akan tayang Kamis (7/1), disusul episode ketiganya pada Kamis (14/1) mendatang.

Leave a Reply

Your email address will not be published.