Sorotan24.com, AS – TikTok, platform short video sharing yang tengah populer telah mengubah kebijakan privasinya, lewat ubahan tersebut maka TikTok dapat mengumpulkan data wajah dan suara para pengguna aplikasi tersebut yang berbasis di AS.
Lewat kebijakan tersebut memungkinkan aplikasi TikTok dalam mengumpulkan data wajah, suara serta aktivitas dari pengguna pada saat menggunakan aplikasi tersebut. Tidak hanya itu data yang dikumpulkan juga termasuk biometric identifiers. Sehingga TikTok juga dapat merekam data sidik jari dan voiceprint dari pengguna.
Data aktivitas interaksi antara pengguna dan pada followers juga menjadi salah satu data yang akan dikumpulkan oleh aplikasi tersebut, TikTok juga tak hanya mengumpulkan data wajah penggunanya tetapi juga mengoleksi data objek dan pemandangan yang terekam dalam kamera pengguna.
Dari seluruh data yang telah terkumpul akan digunakan oleh TikTok untuk sejumlah fitur, salah satunya data tersebut digunakan oleh TikTok untuk menciptakan special video effect. Selanjutnya data tersebut juga digunakan untuk moderasi konten, klasifikasi demografi, rekomendasi konten dan rekomendasi iklan.
Baca Juga : Luncurkan Software Terbaru, Redmi K40 Gaming Edition Support Layanan Google
Detail dari pengumpulan data biometric diinformasikan pada bagian yang baru ditambahkan yaitu “Information we collect automatically” yang mencantumkan semua jenis data yang telah dikumpulkan oleh TikTok dari pengguna. TikTok juga mengklaim bahwa data itu tidak akan digunakan sebagai personally-identifying operations.
Jadi kesimpulannya hal tersebut menurut pihak TikTok perubahan kebijakan ini sebenarnya dihadirkan untuk memberikan experience terbaik untuk pengguna dan tetap menjaga privasi dari penggunanya sehingga para pengguna aplikasi TikTok tidak perlu khawatir.