Waduh! Seekor Macan Tutul Salju Terinfeksi COVID-19

Sorotan24.com, Indonesia – Seekor macan tutul salju betina di kebun binatang Louisville, Kentucky, Amerika Serikat terkonfirmasi positif virus COVID-19.

Hasil tersebut menjadikan macan tutul salju betina ini sebagai spesies hewan ke-enam yang dikonfirmasi terpapar COVID-19 setelah kontak dengan manusia.

Departemen Layanan Inspeksi Kesehatan Tanaman dan Hewan Amerika Serikat mengkonfirmasi status kesehatan macan tutul salju tersebut yang berusia 5 tahun pada Jumat (11/12/2020). Sementara dua macan tutul salju jantan di kebun binatang tersebut juga menunjukkan gejala ringan.

Hasil tes COVID-19 kedua binatang tersebut masih dalam proses. Seperti dilansir dari detik.com, John Walczak selaku Direktur Kebun Binatang Louisville mengungkapkan bahwa ketiga macan tutul yang menunjukkan gejala terbatas seperti suara napas yang tinggi dan batuk itu diharapkan bisa segera pulih.

Petugas dari Dinas Pemeriksaan Kesehatan Hewan dan Tanaman USDA menduga bahwa macan tutul itu kemungkinan besar tertular dari anggota staf yang terinfeksi namun tidak menunjukkan gejala.

Petugas juga mengungkapkan bahwa, kecil kemungkinan macan tutul ataupun hewan lain menyebarkan COVID-19 ke manusia. Sebab sejauh ini, transmisi atau penularan COVID-19 terjadi utamanya di antara manusia.

Macan tutul salju itu merupakan satu dari setidaknya enam spesies hewan yang terinfeksi virus Corona setelah melakukan kontak dekat dengan manusia.

Spesies hewan pertama yang terinfeksi COVID-19 ialah Harimau Malaya di Kebun Binatang Bronx yang pada April lalu dinyatakan positif COVID-19 setelah menunjukkan gejala penyakit pernapasan.

Pada akhir bulan April, delapan kucing besar di kebun binatang, termasuk empat harimau dan, tiga Singa Afrika juga dinyatakan positif COVID-19. Selain itu menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), beberapa anjing dan kucing di Amerika Serikat juga terkonfirmasi positif COVID-19.

Pada kebanyakan kasus hewan, COVID-19 ini tidak mematikan, meski wabah COVID-19 di peternakan bulu di AS dan luar negeri telah membunuh ribuan cerpelai.

Leave a Reply

Your email address will not be published.