Sorotan24.com, Indonesia – Sebuah kabar menggemparkan datang dari Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA. Pasalnya, ilmuwan di NASA menemukan sebuah cara untuk menciptakan oksigen di Mars. Saat ini, berbagai upaya tengah dilakukan dunia sains untuk menggali potensi kehidupan di luar Bumi, termasuk Mars.
Sebagai informasi, dalam misi berisiko tinggi yang bisa memakan waktu lima tahun untuk diselesaikan, NASA ingin mendaratkan astronot di Mars pada tahun 2030. Namun, mengangkut oksigen dan bahan bakar yang cukup di pesawat ruang angkasa untuk mempertahankan misi berjalan selama itu, saat ini tidak memungkinkan.
Rencana NASA untuk mengatasi masalah tersebut ialah dengan menggunakan MOXIE atau Mars Oxygen in Situ Resource Utilization Experiment. Dan, saat ini sistem tersebut sedang dalam tahapan pengujian pada rover Mars Perseverance yang meluncur Juli lalu. Alat tersebut akan mengubah karbondioksida yang menyusun 96% gas di atmosfer Planet Merah tersebut menjadi oksigen.
Seperti dilansir dari detik.com, di Mars, komposisi oksigen hanya 0,13% dari atmosfer. Dibandingkan dengan di atmosfer Bumi, komposisi oksigennya sebesar 21%.
Pada dasarnya sistem MOXIE menghasilkan oksigen seperti pohon, yakni menarik udara Mars dengan pompa dan menggunakan proses elektrokimia untuk memisahkan dua atom oksigen dari setiap molekul karbon dioksida, atau CO2.
Teknik eksperimental yang diusulkan oleh tim ilmuwan yang dipimpin oleh Vijay Ramani adalah dengan menggunakan sumber daya yang sangat berbeda, yakni dari air asin danau yang ada di bawah permukaan Mars.
Seperti yang juga dilansir dari detik.com, “Keberadaan air asin ini kebetulan karena menurunkan titik beku air. Kami akan mengambil air payau yang asin dan elektrolisisnya. Kami mengambil air dan membaginya menjadi hidrogen dan oksigen,” ungkap Ramani.
Metode yang diusulkan dalam makalah ilmiah terbaru ini ialah bagaimanapun mengasumsikan dengan kuat bahwa Mars memiliki sumber air asin. NASA sudah sangat lama meneliti mengenai Mars. Kurang lebih 20 tahun didedikasikan NASA untuk mengetahui kehidupan di planet tersebut.
Saat ini, tiga negara dengan teknologi tercanggihnya yakni Amerika Serikat (AS), China, dan Uni Emirat Arab (UEA) sedang berlomba menyasar Mars. Alasan ketiga negara tersebut memulai misi Mars adalah didasari pada kesadaran bahwa Bumi dan Mars memiliki beberapa kesamaan dan layak untuk dipelajari lebih dalam. Untuk alasan lainnya, tentunya ketiga negara tersebut mempunyai alasan tersendiri yang tidak dapat diungkap ke publik.