Sorotan 24.com, Indonesia – Umat Islam tentunya tidak asing dengan ungkapan husnul khotimah. Seringkali ketika seseorang meninggal, mereka berharap akan meninggal dalam keadaan damai dan baik. Namun, masih banyak yang menggunakan ungkapan khusnul khotimah. Meski perbedaannya hanya satu huruf, namun maknanya berbeda. Penulisan atau penyebutan yang salah akan merubah makna dari doa tersebut.
Lantas apa perbedaan husnul khotimah dan khusnul khotimah? Mari simak informasi berikut.
Baca Juga : Mengenal Penyakit Ain yang Harus Diwaspadai dan Cara Mencegahnya
Perbedaan antara Husnul Khatimah dan Khusnul Khatimah
Dilansir dari penuliscilik.com perbedaan antara husnul dan khusnul adalah sebagai berikut
- Husnul Khotimah
حُسْنُ الخَاتِمَة berasal dari kata Hasan yang artinya baik, dibaca menggunakan huruf “H”, berarti terbaik. Jadi, makna yang terkandung dari kalimat Husnul Khatimah adalah “Meninggal dalam keadaan yang terbaik”.
- Khusnul khotimah
Kata Khusnul (حُسْنُ ا) artinya terhina/terendah. Jadi makna kalimat Khusnul Khotimah adalah meninggal dalam keadaan dihinakan atau direndahkan.
Menurut buku Meraih Husnul Khatimah karya Abdullah Ibnu Muhammad Al-Mutlaq, husnul khotimah dapat diraih seorang muslim dengan meningkatkan ketaqwaan mereka kepada Allah SWT dan istiqamah dalam menjalankan perintah-perintah Allah SWT.
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.” (Qs. Ali imran 102).
Oleh sebab itu, kita harus selalu mematuhi perintah untuk bertakwa kepada Allah dan hanya beribadah kepada-Nya dan istiqomah dalam bertakwa kepada Allah sampai menemui ajal dan mati dalam keadaan beriman kepada Allah SWT.
Ciri-ciri Husnul Khotimah
Seseorang yang tergolong meninggal dunia dengan keadaan husnul khatimah memiliki ciri-ciri tertentu. Adapun ciri-ciri tersebut antara lain.
- Mengucapkan Syahadat saat sakaratul maut
Seseorang yang mengucapkan atau melafalkan kalimat syahadat dengan lancar saat sakaratul maut maka dapat dikatakan ia meninggal dalam keadaan husnul khatimah. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang artinya:
“barangsiapa yang akhir ucapannya kalimat ‘Laa ilaaha illallah’, maka ia akan surga.” (HR. Al Hakim).
- Dahi yang berkeringat
Diriwayatkan oleh Buraidah ibn Khushab, yang menziarahi saudaranya yang sakit. ketika ajal nya tiba, saudaranya berpeluh atau berkeringat di dahinya, Rasulullah SAW bersabda:
“Meninggalnya seorang mukmin dengan keringat di dahi.” (HR. Ahmad dan An Nasa’i)
- Wafat pada malam atau siang saat hari Jumat
Ciri Husnul Khatimah selanjutnya adalah meninggal di hari Jumat. Hal ini berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW yang artinya:
“Tidak ada seorang muslim pun yang meninggal pada hari Jumat atau malam Jumat, kecuali Allah akan menjaganya dari fitnah kubur.” (HR. Ahmad dan At Tirmidzi).
- Meninggal karena penyakit perut, tenggelam dan tertimpa reruntuhan
Seorang muslim yang meninggal karena penyakit perut, tenggelam atau tertimpa reruntuhan maka ia meninggal dalam keadaan husnul khatimah. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW yang artinya:
“Orang yang meninggal karena penyakit tha’un, yang meninggal karena penyakit perut, yang mati tenggelam, yang meninggal karena tertimpa reruntuhan, dan orang yang gugur di jalan Allah. Maka ia mati syahid” (HR. Bukhari dan Muslim).
Nah itulah perbedaan antara husnul dan khusnul khotimah. Kita sudah tau perbedaan antara keduanya jadi jangan sampai salah ucap lagi dalam mendoakan seseorang yang meninggal dunia karena penulisan atau penyebutan yang salah akan merubah makna dari doa tersebut.