Sorotan24.com, Indonesia – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) angkat bicara terkait anak perusahaan mereka yang bernama Telkomsat. Pasalnya, Telkomsat terpilih untuk mengisi kekosongan slot orbit 113 derajat BT menggantikan Indosat Ooredoo.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI mengungkapkan bahwa Indosat menyatakan mundur. Setelah dilakukan evaluasi dan mencari calon pengguna baru yang dinilai mampu untuk menempatkan satelit di slot orbit 113 BT sebelum 31 Desember 2024 dan hasilnya pun terpilih PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) sebagai penggantinya.
Seusai ditetapkan, Telkom mengatakan bahwa hal tersebut merupakan sebuah langkah yang baik bagi Telkomsat sebagai penyedia layanan satelit yang telah berpengalaman dalam memberikan layanan hulu ke hilir yang berkualitas tinggi serta berstandar internasional.
Seperti dilansir dari detik.com, “Keberhasilan ini adalah hal yang strategis bagi pengembangan bisnis satelit Telkomsat nantinya dalam memperkuat penyediaan infrastruktur satelit Telkom Group. Semoga dengan izin penggunaan slot orbit ini, dapat mendukung Telkom Group dalam menghadirkan konektivitas hingga pelosok dan peningkatan kualitas dalam melayani pelanggan dan masyarakat Indonesia,” ungkap Ririek Adriansyah selaku Direktur Utama Telkom.
Telkom mengatakan bahwa slot orbit 113°BT merupakan salah satu slot orbit premium yang dikelola oleh Kominfo selaku administrator telekomunikasi Indonesia. Kominfo menyelenggarakan proses Seleksi Pengguna Filing Satelit Indonesia di slot orbit 113°BT pada tanggal 5 Oktober 2020 lalu.
Telkomsat mengikuti proses seleksi tersebut, yang dilaksanakan berdasarkan prinsip efisien, efektif, tidak diskriminatif, dan akuntabel dengan menggunakan metode evaluasi komparatif (beauty contest). Dan akhirnya, Telkomsat berhasil dinyatakan berada di posisi tertinggi pada peringkat peserta seleksi berdasarkan total penilaian evaluasi kelayakan.
Seperti yang juga dilansir dari detik.com, “Ke depannya Telkom Group melalui Telkomsat telah merencanakan untuk menempatkan satelit dengan teknologi terbaru yang dikenal sebagai High Throughput Satellite (HTS) yang cocok untuk melayani pelanggan broadband satelit, mencakup pita frekuensi C band dan Ku band di slot orbit 113°BT sebelum 31 Desember 2024,” tutur Ririek.
“Semoga ini memantapkan langkah Telkomsat menjadi penyelenggara layanan satelit terkemuka di regional,” perjelas Ririek.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada bulan April lalu, satelit Nusantara Dua dipastikan gagal mencapai orbit setelah mengalami anomali ketika wahana tersebut meluncur dari Xichang Satellite Launch Center (XLSC), Xichang, China, pada pukul 19.46 waktu setempat.
Ketika proses peluncuran Nusantara Dua berjalan baik, terjadi anomali ketika memasuki tahapan pelepasan roket tingkat tiga. Sehingga, satelit yang awalnya menyandang nama Palapa Nusantara 1 atau Palapa-N1 itu tidak bisa mencapai orbit yang ditetapkan.
Nusantara Dua diketahui diproyeksikan mengisi di slot orbit 113 derajat Bujur Timur (BT) yang akan dimanfaatkan Indosat Ooredoo sebagai penyedia jasa satelit untuk menunjang bisnis media broadcasting di Indonesia. Hal tersebut juga untuk mencapai visinya menjadi perusahaan digital terdepan di Indonesia.