Italia Memblokir Tiktok

Italia Memblokir Tiktok

Sorotan24.com, Indonesia – Italia memblokir TikTok untuk pengguna dengan rentang usia tertentu. Pemblokiran sementara itu dilakukan setelah adanya korban jiwa akibat mengikuti tantangan blackout challenge di TikTok.

Korban jiwa akibat tantangan blackout challenge itu ialah seorang gadis yang berusia 10 tahun dan meninggal di rumah sakit Palermo, Italia. Sebelum dibawa ke rumah sakit, gadis itu ditemukan oleh adik perempuannya yang berusia 5 tahun di kamar mandi dengan ponselnya.

Seperti dilansir dari detik.com, orang tua gadis itu mengaku tidak mengetahui apa-apa. Mereka baru mengetahui bahwa sang anak gadis yang berusia 10 tahun itu meninggal setelah mengikuti blackout challenge dari anaknya yang berusia 5 tahun.

Sebagai tambahan informasi, blackout challenge yang viral di kalangan anak-anak dan remaja itu sangat berbahaya dan bisa mengancam nyawa. Dalam tantangan tersebut, pengguna TikTok ditantang untuk mencekik diri sendiri sampai mereka pingsan dengan harapan mereka bangun setelah beberapa detik kemudian.

“Kami tidak tahu dia ikut mengikuti game ini. Yang kami tahu bahwa (putri kami) bermain TikTok untuk menari, menonton video. Tidak terbayang ada dampak sekejam ini,” ungkap ayah gadis itu.

Baca Juga : Seperti Inilah Skema Baru Program Listrik Gratis Tahun 2021

Saat ini, ponsel milik bocah perempuan tersebut disita oleh pihak kepolisian. Untuk sementara, jaksa membuka penyelidikan atas kasus kematian seorang gadis yang disebabkan tantangan di TikTok.

Penyelidikan dilakukan setelah Italia secara resmi mengumumkan pemblokiran TikTok sementara pada pengguna tertentu. Pengguna minimal harus berusia 13 tahun untuk diperbolehkan menggunakan TikTok.

Otoritas Perlindungan Data Italia mengatakan bahwa mereka akan memblokir TikTok dengan segera hingga 15 Februari mendatang, dan media sosial asal China itu harus tunduk pada aturan.

Dalam kesempatan terpisah, TikTok menyatakan pihaknya tidak bisa mengidentifikasi konten yang membuat gadis tersebut mengikuti blackout challenge. Namun mereka berjanji membantu penyelidikan oleh pihak berwenang atas kasus dugaan “konten yang memicu bunuh diri”.

“Keamanan komunitas TikTok adalah prioritas mutlak kami, untuk kejadian ini kami tidak mengizinkan konten apa pun yang mendorong, mempromosikan, atau mengglorifikasi perilaku berbahaya,” tutur juru bicara TikTok.

Di luar dari kasus ini, para pakar medis juga telah mengingatkan mengenai bahaya sejumlah tantangan TikTok yang viral di kalangan anak muda. Tantangan itu biasa disebut “scarfing” atau “choking game” untuk membatasi aliran oksigen ke otak.

Kematian gadis ini pun memicu respons Presiden Parlemen Komisi Perlindungan Anak Italia yakni Licia Ronzulli. Licia menyerukan penerapan regulasi jejaring media sosial yang lebih baik agar tidak dengan mudah menayangkan hal-hal yang bisa menginspirasi perilaku yang membahayakan.

Follow Us :
Instagram

Twitter

Leave a Reply

Your email address will not be published.