Sorotan 24.com, Indonesia – Penipuan investasi bodong baru-baru ini masih marak. Aksinya dilakukan baik secara online maupun offline. Untuk itu, patut untuk selalu waspada dan kenali ciri-ciri investasi bodong. Supaya anda tidak tertipu dan terjerumus ke dalamnya. Berikut adalah penjelasan investasi bodong, tipe tipe investasi bodong dan ciri – ciri nya. Simak penjelasan dibawah ini!
Investasi Bodong Adalah
Namun sebelum membahas tentang investasi bodong, ada baiknya jika anda mengetahui terlebih dahulu apa itu investasi. Secara umum, investasi adalah sebuah kegiatan menghimpun dana ataupun aset dalam jangka waktu tertentu. Investasi sendiri memiliki tujuan yaitu untuk mendapatkan keuntungan. Kegiatan investasi selalu melibatkan dua pihak, yaitu pihak investor yang memiliki dana atau perusahaan dan pihak pengelola yang akan mengelola dana investor guna mendapatkan sebuah keuntungan.
Investasi bodong adalah investasi yang akan meminta kita untuk menanamkan sejumlah uang atau modal dalam produk atau bisnis, tapi sebenarnya penanaman uang itu sejatinya tidak pernah ada, sehingga membuat kita pasti akan mengalami kerugian.
Kata “bodong” merupakan istilah yang digunakan media masa yang untuk menyebut penipuan dalam investasi. Secara etimologis, “bodong” merupakan kata dalam Bahasa Sunda yang digunakan untuk menyebut penipu investasi.
Di Indonesia, masih banyak oknum yang gencar memasarkan produk investasi bodong. Biasanya mereka menyasar orang-orang yang memiliki informasi minim terkait investasi. Jadi, orang-orang tersebut berpotensi untuk mudah tergiur dengan keuntungan besar yang mereka tawarkan.
Hal tersebut tentu sangatlah merugikan. Berikut adalah Tipe Tipe Investasi Bodong dan ciri – ciri nya.
Tipe Tipe Investasi Bodong
- Investasi Online
Seiring perkembangan teknologi yang sudah semakin modern, modus kejahatan juga mulai mengikuti perkembangan zaman. Contohnya, investasi bodong yang dilakukan secara online. Tipe penipuan semacam ini sangat marak terjadi di dunia maya. Biasanya para pelaku akan mencari atau menarik para korbannya melalui iklan di media sosial. Dimana mereka membuat sebuah iklan yang berisi kalimat ajakan untuk berinvestasi dengan menawarkan keuntungan besar dalam waktu singkat.
Di sisi lain, para pelaku penipuan akan merencanakan semuanya secara matang, supaya mereka terlihat profesional dan meyakinkan. Selain itu, para pelaku juga berani mencantumkan nama OJK, BI, atau bank lain di produk yang mereka tawarkan. Kemudian para korban akan diberikan laman website palsu yang digunakan untuk media pendaftaran investasi dan juga menyetor sejumlah uang. Setelah semuanya sudah selesai, maka laman website tersebut akan menghilang dan tidak dapat diakses. Para pelaku akan menghilang tanpa jejak dengan sejumlah uang yang sudah korban kirimkan.
- Koperasi Bodong
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa koperasi merupakan lembaga yang berfungsi membantu dalam mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggotanya dan juga masyarakat. Namun baru-baru ini, koperasi simpan pinjam sempat menjadi kedok dari investasi bodong. Dalam kasus ini, para korban yang ingin menyimpan uangnya di koperasi akan dijanjikan sejumlah bunga besar setiap bulannya. Sedangkan orang orang yang sudah bergabung menjadi anggota akan diminta untuk mencari orang-orang untuk menyimpan uangnya di koperasi tersebut, kemudian mereka akan mendapatkan sejumlah bonus. Hal tersebut hampir sama dengan sistem bisnis MLM atau multi level marketing.
- Arisan Bodong
Modus penipuan ini mirip dengan arisan pada umumnya. Dimana arisan bodong dilakukan dalam satu kelompok yang menghimpun sejumlah uang dari para anggotanya. Akan tetapi, dalam arisan bodong, para pelaku menawarkan keuntungan yang besar setiap kali ada yang mendapat giliran menang. Dalam hal ini, para pelaku akan berperan sebagai pihak yang menghimpun dan menyimpan dana arisan. Jenisnya pun beragam, ada arisan uang, Iphone, emas, atau barang berharga lain.
Biasanya, target dari arisan bodong adalah ibu-ibu rumah tangga. Namun, hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa orang –orang lain juga bisa tertipu. Hal ini tentu karena keuntungan yang para pelaku tawarkan sangat besar dan menggiurkan.
Ciri – Ciri Investasi Bodong
Secara sekilas, investasi legal dengan ilegal cukup sulit dibedakan. Hal ini dikarenakan oknum dibalik investasi bodong bermain sangat rapi. Namun jika dicermat, kita bisa mengenali investasi bodong dari ciri-ciri berikut ini:
- Tidak ada legalitas
Perusahaan fiktif atau palsu tidak mempunyai lisensi atau legalitas yang jelas. Jikapun ada perusahaan asli yang melakukan penipuan, bisa jadi sebelumnya perusahaan tersebut pernah menjadi bagian dari investasi fiktif. Maka dari itu, perlu adanya pengawasan pasar modal, perbankan, asuransi, dan lain sebagainya di bawah Otoritas Jasa Keuangan. Sementara itu, untuk perdagangan berjangka dan komoditi diatur dan diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi di bawah Kementerian Perdagangan.
Dari sinilah kita harus selalu mengecek legalitas dari perusahaan yang menawarkan produk investasi. Jika tidak ada izin yang jelas, maka sebaiknya jangan berinvestasi di perusahaan tersebut.
- Menawarkan profit tidak wajar
Sejatinya keuntungan investasi akan berbanding lurus dengan risikonya. Semakin tinggi profitnya maka risikonya juga semakin tinggi. Maka dari itu, kita perlu waspada jika ada perusahaan investasi yang menawarkan profit tinggi. Investasi bodong umumnya menawarkan profit atau keuntungan yang tinggi hingga 240% per tahun dan berbagai pernawaran menggiurkan lainnya. Kita perlu mencurigai jika ada perusahaan investasi yang menjanjikan pasti untung, keuntungan besar, dan janji-janji sejenisnya. Karena sejatinya, investasi tidak selalu untung, namun perlu perhitungan tersendiri.
- Tidak memiliki aset dasar yang jelas
Investasi harus memiliki aset dasar yang jelas. Misalnya, reksana dana saham harus memiliki aset saham yang jelas. Dana yang diinvestasikan akan diatur oleh manajer investasi untuk mendapatkan keuntungan.
Sementara itu, dalam kegiatan investasi ilegal tidak ada kejelasan perputaran uang. Jadi, investor tidak mendapatkan informasi dana yang sudah disetorkannya.
- Tidak adanya transparansi
Investasi resmi akan memberikan informasi secara jelas tentang risiko, kerugian, profit, dan lain sebagainya kepada investor. Sedangkan, investasi ilegal tidak memberikan informasi tersebut. Oknum investasi bodong hanya berfokus pada iming-iming profit tinggi tanpa risiko. Padahal, dalam berinvestasi keuntungan akan sebanding dengan risikonya.
- Sangat bergantung pada investor baru dan sering menjual nama tokoh terkenal
Anda perlu waspada saat ada perusahaan investasi yang menerapkan sistem pembagian keuntungan yang tidak jelas. Tak hanya itu, ciri investasi bodong juga biasanya sangat gencar menarik investor baru untuk bergabung dalam perusahaan tersebut. Secara umum, investasi bodong menggunakan pembagian keuntungan ponzi. Yaitu tidak ada keuntungan nyata, namun berasal dari uang investor sendiri dan peserta lain. Investor bodong juga sering menjual nama tokoh terkenal untuk menarik calon korban. Padahal tokoh tersebut tidak menjadi bagian dari perusahaan investasi bodong tersebut.
Baca Juga : Sheikh Mohammed bin Zayed Terpilih Sebagai Presiden UEA yang Baru
Itulah beberapa penjelasan mengenai investasi bodong yang perlu anda ketahui. Cermatlah sebelum berinvestasi, supaya anda tidak terjerumus ke dalam penipuan investasi yang berujung pada kerugian. Pelajari dan pahami apa itu investasi dan aturan mainnya. Jangan mudah tergiur dengan keuntungan tinggi dalam waktu yang singkat dan selalu waspada.
Sumber: Katadata co.id