Sorotan24.com, Indonesia – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merilis program baru yang disebut Praktisi Mengajar. Program ini diluncurkan pada Jumat (03/06/2022). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadim Makarem mengatakan program tersebut akan mempertemukan praktisi ahli dan dosen dalam mengajar mahasiswa.
Program ini dirancang untuk membantu lulusan perguruan tinggi dalam mengembangkan keterampilan yang mereka butuhkan untuk bersaing di tingkat dunia dan membangun kolaborasi yang produktif antara para ahli dan dosen.
“Untuk kita bisa bersaing di tingkat dunia, karena pasar talenta, perdagangan dan sektor ekonomi, tentunya perguruan tinggi harus bersaing, keluar lah konsep Praktisi Mengajar. Ini juga berawal dari masukan dari perusahaan-perusahaan yang sulit mendapat lulusan siap kerja,” ujar Nadiem.
Nadiem mengatakan, praktisi ahli dengan syarat dan kriteria tertentu, seperti telah mempunyai pengalaman bekerja selama 3 tahun, masih bekerja dan tidak terdaftar sebagai dosen. Praktisi akan dikerahkan untuk mengajar melalui dua jenis paket kolaborasi yaitu paket kolaborasi pendek dan kolaborasi intensif.
Baca Juga : Mahasiswa Unnes berhasil meraih Medali di SEA Games 2021
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan menyediakan dana untuk biaya praktisi, dengan anggaran sebesar Rp. 140 miliar untuk lebih dari 2500 program studi di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
“Paket kolaborasi pendek mengajar 4 sampai 10 jam per semester dan terlibat dalam pengajaran sementara kolaborasi intensif mengajar 15 sampai 41 jam per semester dan wajib terlibat perencanaan dan evaluasi. Honor Rp. 900 ribu sampai Rp. 1,4 juta per jam berdasarkan pengalaman kerja dan sesuai standar biaya umum yang berlaku” ujar Nadiem.
Nadiem berharap para ahli yang terlibat mata kuliah tersebut mampu berinovasi dengan mengajar kelas berbasis proyek atau kasus. Dosen juga akan mendapatkan pengalaman ilmu praktik industri
Dengan program ini mahasiswa dapat belajar masalah riil bukan hanya teori saja. Sehingga mampu menerapkan ilmu untuk memecahkan masalah dan memperkuat pemahaman, hingga bekerja kelompok dan membangun softskill.
Gelombang pertama program praktisi mengajar akan dimulai pada 1 Agustus 2022 dan berakhir pada 18 November 2022. Sementara itu, mulai 2 Mei hingga 24 Juni 2022, pendaftaran calon praktisi ahli dimulai.
Sumber : kumparan.com