Sorotan24.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo pada awal bulan Agustus 2020 lalu, meneken Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam pencegahan dan Pengendalian Covid-19.
Dengan adanya penerbitan oleh Jokowi itu bertujuan untuk menjamin kepastian hukum, meningkatkan efektivitas pencegahan dan memperkuat upaya dan pengendalian covid-19 di seluruh provinsi, kabupaten dan kota.
Antonius Benny Susetyo Staf Khusus Ketua Dewan Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), penerbitan inpres yang telas berlaku sekitar satu bulan itu merupakan langkah tepat. Tetapi, perlu juga partisipasi seluruh elemen masyarakat untuk menerapkan budaya disiplin.
Ia mengatakan, “Pentingnya budaya displin dalam mematuhi protokol kesehatan adalah kunci pencegahan mengatasi Covid-19,”.
Setelah itu, menurut Romo Benny upaya yang dilakukan pemerintah untuk melakukan pendisipinan terhadap masyarakat melalui inpres tersebut bertujuan agar masyarakat memiliki kemampuan untuk mentaati sebuah peraturan.
Tutur Benny, “Pendisiplinan bisa jadi menjadi istilah pengganti untuk hukuman ataupun instrumen hukuman di mana hal ini bisa dilakukan pada diri sendiri ataupun pada orang lain, karena yang dibutuhkan sekarang adalah ketaatan menjalankan pola atau gaya hidup yang mengedepankan keselamatan jiwa manusia.”.
Benny berharapan gerakkan kedisiplinan menjadi keutamaan masyarakat untuk mentaati aturan demi keselamatan publik.
Ajakannya, “Kesadaran ini harus menjadi kesadaran bersama untuk mengatasi Covid,”.
Penjelasannya Benny, “Inpres akan efektif setiap warga negara menjalankan keutamaan disiplin dalam menggunakan masker. Gerakan cuci tangan , jaga jarak demi keselamatan bersama, ini menjadi kesadaran publik dibutuhkan kebersamaan untuk saling mengingatkan dan menjaga komitmen bersama,”.
Ungkapnya, “Keutamaan disiplin sebenarnya bagian dari tanggung jawab setiap insan untuk menjaga nilai kehidupan, disiplin menjaga protokol kesehatan berarti kita bertanggung jawab menyelamatkan jiwa manusia dan perekonomian bangsa”.
