Seiring berjalannya waktu, pemain film Eiffel I’m in Love ini pun memilih untuk mengikuti agama ibunya, Kristen. Shandy kemudian bertanya bagaimana perasaan ayahnya saat itu.
“Papa waktu itu karena belum mengenal agama, papa enggak jawab apa-apa. Cuma saat Papa mengenal agama yang sebenarnya, itu jadi tanggung jawab Papa nanti di akhirat,” ucap sang ayah.
Ayah Shandy sempat berkonsultasi dengan sejumlah ustadz dan membaca beberapa hadist. Ia menyebut dirinya akan sulit masuk surga karena anaknya tidak memeluk agama Islam.
“menurut beberapa hadist dan firman Allah, mengatakan papa berat untuk masuk surga. Harus menasihati anak Papa agar masuk ke agama Islam. Kalau dia memang tidak mau, dinasihatin enggak mau, apa gak mau, ya wallahualam, kita sudah berusaha,” ucapnya.
Saat ini, ayah Shandy mungkin memang bisa menghargai pilihan anaknya untuk memeluk agama Kristen. Tapi tak dapat dipungkiri, dalam hati kecilnya, ia ingin putrinya tersebut segera mendapatkan hidayah.
“Terus terang, Shan. Papa tiap hari nangis, berdoa, hanya untuk kamu semata-mata. Kalau bisa kamu dapat hidayah mempelajari agama Islam, bukan masuk Islam,” kata sang ayah.
“Memperdalam agama Islam dan agama kamu, di mana titik temunya. Nanti kamu bisa menentukan. Tidak mudah orang mau balik ke agama orang lain kecuali dia dapat hidayah dan mempelajari yang sebenarnya,” lanjutnya.
Kendati demikian, ayah Shandy kemudian mengatakan bahwa ia akan tetap menyayangi anaknya, bagaimanapun kondisinya. Ayah Shandy juga mengaku tak akan memaksakan anaknya untuk memeluk agama Islam.