Sorotan24.com, Indonesia – Saat ini profil petinggi Khilafatul Muslimin, yakni Abdul Qadir Baraja tengah menjadi sorotan banyak orang. Semenjak Polisi melakukan penangkapan pada petinggi Khilafatul Muslimin ini, namanya kian ramai dibicarakan dan tidak sedikit masyarakat yang dibuat penasaran tentang dirinya dan latar belakangnya.
Petinggi Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Baraja ditangkap di wilayah Lampung, buntut dari aksi konvoi ‘Kebangkitan Khilafah’ yang dilakukannya di wilayah Cawang, Jakarta Timur pada beberapa waktu yang lalu. Yang mana, konvoi tersebut ternyata sudah dilakukannya sejak 2018 lalu.
Berikut Profil Abdul Qadir Hasan Baraja
Melansir dari berbagai sumber, Abdul Qadir Hasan Baraja merupakan seorang pendiri ormas Khilafatul Muslimin. Meski baru menjadi sorotan saat ini, ormas ini telah berdiri sejak 1997.Abdul Qadir Hasan Baraja berasal dari Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Ia lahir pada Agustus 1944 atau saat ini berusia 77 tahun. Abdul Qadir menempuh pendidikan di Gontor, Jawa Timur.Setelah itu, ia memilih tinggal di Lampung.Di masa muda, ia dikenal sebagai orang yang mendukung separatis NII/DI. Selain itu, ia juga pernah menjadi orang kepercayaan Abu Bakar Basyir di Ponpes Ngruki Sukoharjo, Jawa Tengah.
Ia juga diketahui pernah dua kali ditangkap polisi terkait kasus terorisme.Pertama pada tahun 1979 terkait Teror Warman, dan 1985 terkait aksi pengeboman di Jawa Timur dan Candi Borobudur. Pada 7 Juni 2022, ia ditangkap oleh polisi.
Meskipun kini tengah menjadi perbincangan hangat masyarakat Indonesia, ternyata ormas yang didirikan oleh Abdul Qadir Hasan Baraja telah berdiri sejak 1997.
Diketahui, ternyata ini bukan pertama kalinya petinggi Khilafatul Muslimin ditangkap oleh polisi terkait kasus terorisme. Sebelumnya pengangkapan juga pernah dilakukan.
Baca Juga: Operasi Patuh Jaya 2022 Resmi Dimulai Hari Ini, Berikut 8 Pelanggaran Yang Diincer Petugas
Latar Belakang Abdul Qadir Hasan Baraja
Ia merupakan pemimpin dari Khilafatul Muslim yang terlah didirikan sejak 1997 yang silam. Selain itu, ternyata Abdul Qadir Hasan Baraja juga ikut mendirikan Negara Islam Indonesia (NII) di Lampung, pada tahun 1970 yang silam. Tidak hanya itu, untuk Khilafatul Muslimin sendiri dikatakan tidak bisa dilepaskan dari Negara Islam Indonesia (NII). Hal itu dikarenakan sebagian besar tokoh kunci dalam gerakan ini adalah mantan kelompok NII.