Sorotan24.com, Indonesia – Kampus Mengajar merupakan sebuah program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) yang memberikan kesempatan bagi para mahasiswa selama 1 semester untuk membantu para guru serta kepala sekolah jenjang SD dan SMP dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Dalam program Kampus Mengajar angkatan 3, terdapat sebanyak 16.174 mahasiswa yang telah menyelesaikan periode penugasan selama 18 minggu yang dilakukan di 3.846 sekolah di seluruh wilayah Indonesia.
Selain itu, mahasiswa akan kembali ke universitas masing-masing. Selama penugasan, mahasiswa yang mengikuti program tersebut mendukung para guru dan tenaga kependidikan Satuan Pendidikan Dasar.
Selain itu, para mahasiswa ini bertugas mengakselerasi adaptasi teknologi bagi para guru.
Baca Juga : Kuliah Gratis Hingga Tunjangan Hidup di Inggris? Ada Beasiswa Apa Saja?
Peserta Kampus Mengajar Membantu Adaptasi Teknologi di Sekolah
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Iwan Syahril mengatakan, dengan adanya program tersebut, kehadiran mahasiswa di sekolah dapat membantu dalam hal mengadaptasi teknologi kepada guru dan tenaga kependidikan.
“Harapannya pelaksanaan Kampus Mengajar bisa mendorong proses pembelajaran Indonesia yang lebih kontemporer dan mengikuti perkembangan zaman,” jelas Iwan dikutip melalui laman Itjen Kemendikbud Ristek, Minggu (3/7/2022).
Selama menjalani Merdeka Belajar, mahasiswa bersama para guru menjalankan berbagai program inovatif yang dapat membantu proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Sementara itu Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Jumeri menjelaskan, dari berbagai program inovatif tersebut terdapat program-program yang bisa terus digunakan secara berkelanjutan di sekolah setelah penugasan mahasiswa selesai.
“Jejak-jejak baik yang ditinggalkan oleh para mahasiswa di sekolah pasti akan selalu tertanam di benak para siswa,” kata Jumeri.
Program dari Kampus Mengajar harus Diteruskan Oleh Sekolah
Dia menyampaikan, pembelajaran yang menyenangkan serta program-program yang membantu peningkatan literasi numerasi siswa dapat dilanjutkan sekolah-sekolah sasaran Kampus Mengajar angkatan 3.
Kampus Mengajar merupakan salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan. Sekaligus membagikan ilmu, keterampilan, dan inspirasi bagi para murid.
Selain memperoleh pengalaman, para mahasiswa yang telah menyelesaikan program ini berhak mendapatkan rekognisi sebesar 20 SKS dari hasil belajar selama mengikuti program.
Bantu Kemajuan Pendidikan Indonesia
Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam menambahkan, para mahasiswa yang mengikuti program Kampus Mengajar ini mampu memberikan dampak positif terhadap akselerasi peningkatan literasi dan numerasi siswa melalui kolaborasi dengan para guru untuk membuat strategi pembelajaran efektif namun menyenangkan.
“Ada banyak sekali cerita baik yang ditorehkan adik-adik mahasiswa selama 18 minggu periode penugasan di sekolah sasaran,” tambah dia.
Nizam berharap, semoga dampak serta cerita baik selama proses pelaksanaan Kampus Mengajar Angkatan 3 yang dikawal bersama-bersama bisa menjadi sebuah lompatan besar bagi kemajuan pendidikan Indonesia.
Nizam juga menyampaikan, pengalaman selama bertugas di Kampus Mengajar mampu mengasah skill kompetensi mahasiswa agar lebih siap menghadapi dunia kerja.
“Saya meyakini program kerja yang dilaksanakan mahasiswa di sekolah memberi manfaat dalam pengembangan kapasitas kepemimpinan, kreativitas dan inovasi, penyelesaian masalah, komunikasi, manajemen tim, dan peningkatan cara berpikir analitis,” tutup Nizam.